TEMPO.CO , Jakarta - Lembur bukan hal asing di sebuah agensi iklan. Bagi para pekerja agensi iklan, lembur adalah makanan sehari-hari, baik yang direncanakan maupun tak direncanakan. Noviana, 46 tahun, mantan copywriter di BBDO, mengaku hampir setiap hari lembur. Bahkan, dia masih menjalani lembur meskipun sudah menjabat sebagai creative director.
"Lembur itu bisa setiap hari. Dari lima hari kerja, bisa hanya sehari kami tak lembur," ujarnya kepada Tempo, Senin, 16 Desember 2013.
Baca Juga:
Lembur menjadi perhatian saat ini seiring dengan munculnya berita di jejaring sosial terkait wafatnya seorang copywriter dari agensi Y&R. Copywriter bernama Mita Diran itu meninggal setelah bekerja 30 jam.
Selama 30 jam itu, Mita tak istirahat. Selama itu pula, ia terus mengkonsumsi minuman energi untuk membuatnya terjaga. Mita bahkan sempat bercuit di Twitternya, "30 hours of working and still going strooong."
Novi menjelaskan, lembur adalah hal yang sistemik di agensi iklan. Dengan kata lain, lembur susah dihilangkan. Situasi kerja yang susah ditebak di agensi iklan membuat opsi untuk lembur terus bermunculan dan tak terhindarkan.
Sebagai contoh, kata Novi, klien bisa sewaktu-waktu datang membawa proyek di sore hari saat pekerjaan tengah banyak-banyaknya. Sudah datangnya mendadak, klien umumnya meminta proyek itu diselesaikan dalam waktu dekat. "Pengalaman, ada klien bawa proyek jam lima sore hari, lalu diminta selesai keesokan paginya. Mau enggak mau harus lembur," ujar Novi menerangkan.
Meski lembur dianggap hal biasa di agensi, Novi mengatakan bahwa tak semua agensi menginginkan adanya lembur. Ia berkata, tak sedikit agensi yang menganggap lembur merugikan karena berarti harus mengeluarkan biaya listrik tambahan serta membayar uang lembur. "Oleh karena itu, beberapa agensi iklan menyiapkan antisipasi lembur. Di tempat saya misalnya, mereka yang lembur itu harus dapat persetujuan dulu dari atasannya dan punya alasan jelas," ujarnya menegaskan.
Hal senada diucapkan oleh Stephanus Binawan, 24 tahun, seorang animator bekerja menyiapkan animasi untuk produk iklan. Ia berkata, dalam sebulan, ada kalanya dia harus bekerja dua hari berturut-turut dan di akhir pekan pula. "Banyak yang protes soal overtime ini. Namun, ada kalanya bisa negosiasi sehingga jam kerja dijadwal ulang agar tak lembur," ujarnya.
ISTMAN MP
Topik Terhangat
Kecelakaan Kereta Bintaro | SEA Games Myanmar | Pelonco Maut ITN | Vila Liar Puncak | 30 Tahun Slank
Berita Terpopuler
Turis Asing pun Tak Jemu ke Kwatisore
Madonna Face Lift ala Kim Kardashian Agar Cantik
Kerennya Naluri Warga Kayan Mentarang Saat Berburu
Melihat Identitas Orang Dayak di Kayan Mentarang
Lancome Rilis Parfum Harga Fantastis Rp 820 Juta