TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Umum Fans of Rhoma and Soneta (Forsa) Surya Aka Syahnagra akan mengerahkan 300 anggota untuk mengawal Rhoma Irama ke kampus Universitas Indonesia Salemba, Jumat besok, 20 Desember 2013.
Musikus dangdut kenamaan itu dijadwalkan menyampaikan orasi ilmiah di aula Fakultas Kedokteran UI. "Bang Haji akan mengemukakan visi dan misinya dalam membangun Indonesia ke depan. Dia juga akan menjabarkan konsepnya bagaimana menjadi bangsa pemenang," kata Surya Aka, Kamis, 19 Desember 2013.
Menurut Surya, sejak Rhoma menyatakan bersedia maju menjadi calon presiden, tak sedikit yang mencibir, meremehkan, dan memandang sebelah mata intelektualitasnya. Namun, dengan kesanggupan menyampaikan orasi ilmiah di kampus paling ternama di Tanah Air, kata Surya, Rhoma membuktikan dirinya tak alergi pada dunia intelektual. "Bang Haji siap menjawab pertanyaan kritis mahasiswa dan dosen," ujar Surya.
Tampil di kampus, kata Surya, sesungguhnya bukan barang baru bagi Rhoma. Sebelum ke UI, misalnya, dia pernah mengisi acara di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Surabaya, UIN Makassar, UIN Palembang, dan Universitas Negeri Jakarta. "Di kampus-kampus itu Bang Haji menjadi narasumber dialog kebangsaan," kata Surya.
Dunia politik sebenarnya bukan panggung yang asing bagi lelaki kelahiran Tasikmalaya itu. Pada 1977 Rhoma mendukung Partai Persatuan Pembangunan. Gara-gara emoh bergabung ke Golkar, selama 11 tahun dia dicekal tampil di layar kaca TVRI oleh penguasa Orde Baru. "Sejak 1970-an identitas saya 3 in 1, yakni musik, dakwah, dan politik," kata Rhoma di sebuah kesempatan. (Baca: Ada 2 Alasan Rhoma Berani Tantang Wiranto)
Suryamengklaim Rhoma sebagai seorang pluralis. Sebab, pada 1976 Rhoma menciptakan lagu berjudul 135 Juta yang liriknya berisi kehidupan pluralisme di Indonesia. Sebelum ada Komnas HAM, Rhoma juga telah menciptakan lagu Hak Azasi pada 1977. "Jauh sebelum ada KPK, Rhoma lebih dulu mencipta lagu antikorupsi berjudul Indonesia pada 1982," ujar Surya.
Terhadap carut-marut kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia, tambah Surya, Rhoma berdakwah lewat lirik-lirik syair lagu. Antara lain Judi, Mirasantika, Haram, Bersatulah, Stop, Perjuangan dan Do'a, serta Adu Domba. "Di era reformasi, Rhoma ikut mendorong lahirnya Undang-Undang Pornografi dan Undang-Undang Hak Cipta," ujar Surya. (Baca: Rhoma: Lebih Baik Dihina daripada Menghujat)
KUKUH S. WIBOWO
Topik Terhangat
Atut Tersangka | Mita Diran | Petaka Bintaro | Sea Games | Pelonco ITN
Berita Terkait
Rhoma Irama Tahu Disindir Wiranto
Rhoma Irama Siap Adu Popularitas dengan Wiranto
Analis: Mega-Jokowi Magnet Kuat sebagai Kandidat
Dukung Pencapresan, Seknas Jokowi Berdiri 11-12-13
Tak Usung Capres, PKB Pilih Benahi Partai