TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, menyatakan tidak tertutup kemungkinan bahwa bank yang sedang masuk tahap penyehatan kembali berhadapan dengan nasabah bank yang bermasalah. “Bisa saja bank itu memiliki nasabah yang kinerjanya membaik setelah dilakukan restrukturisasi sesuai rambu yang diberlakukan BI, tapi kemudian kinerja nasabah kembali bermasalah,” ujarnya seusai salat Jumat di Bank Indonesia, Jumat, 20 Desember 2013.
Oleh karena itu, kata dia, bank sentral menekankan pentingnya penerapan prinsip kehati-hatian dalam mengelola bank. “Karena kita tidak ingin pengelolaan dalam bentuk kredit, operasional, atau treasury berisiko. Dan nantinya akan membuat bank itu terus menambah modal,” katanya.
Pernyataan ini menanggapi pemberian tambahan modal oleh LPS ke Bank Mutiara sebesar Rp 1,5 triliun. Juru bicara LPS, Samsu Adi Nugroho, mengatakan penambahan modal itu dibutuhkan untuk menggenjot rasio kecukupan modal (CAR) bank tersebut menjadi level 14 persen seperti yang diatur dalam Basel III.
Agus Marto menyambut baik Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sudah memenuhi kebutuhan dana talangan Bank Mutiara. Agus mengaku belum mendengar pemberian dana talangan LPS sebesar Rp 1,5 triliun kepada Bank Mutiara.
“Kalau seandainya Bank Mutiara membutuhkan tambahan modal dan sudah direspons LPS, itu kita sambut baik. Kita bisa terus menjaga agar industri perbankan ini sehat dan nantinya akan mendorong ekonomi yang akan tumbuh secara sehat juga,” katanya.
Mantan Menteri Keuangan ini mengatakan, Bank Indonesia sejauh ini hanya menjalankan fungsi pengawasan. Jika ada hal yang perlu disampaikan pada manajemen atau pemegang saham, hal tersebut akan langsung disampaikan. “BI menyampaikan pada LPS kebutuhan untuk memperbaiki modal, dan kalaupun LPS merespons, kami tentu menyambut baik karena direspons tepat waktu sesuai harapan BI,” tuturnya.
Ia menilai dalam industri keuangan mungkin saja kualitas kredit menurun. Penurunan kualitas kredit ini yang mengharuskan bank untuk menyiapkan dana cadangan. “Kalau ini dibentuk besar bisa mengurangi modal,” katanya.
ANANDA TERESIA
Berita populer:
Imam Masjidil Haram Ditolak Masuk Inggris
Kunci Kemenangan Timnas U-23 Atas Malaysia
Algojo Terakhir Penentu Kemenangan Indonesia
Alasan Pengadilan Tinggi Perberat Vonis Djoko