TEMPO.CO, Jakarta - Pulau Greenland, wilayah otonomi khusus Kerajaan Denmark, rupanya menyimpan kejutan besar. Pulau yang terletak di antara Samudra Arktik dan Atlantik itu menyimpan lebih dari 100 miliar ton air. Jejak air ditemukan di bagian tenggara pulau itu, tersimpan hingga 50 meter di bawah permukaan yang tertutup es dan salju.
Sebuah laporan di jurnal Nature Geoscience edisi 22 Desember 2013, menyebutkan tempat penampungan dan saluran air bawah tanah itu membentang hingga 70 ribu kilometer persegi. (Baca: Kanada Ajukan Klaim Kepemilikan Kutub Utara)
"Kami pikir sudah banyak yang tahu tentang Greenland, tapi seluruh sistem penyimpanan air ini tidak pernah kami sadari sebelumnya," kata Richard Forster, pemimpin tim peneliti dan pakar gletser dari Universitas Utah, seperti dikutip Livescience, Senin, 23 Desember 2013.
Penemuan ini membantu para peneliti menyelidiki fenomena melelehnya es dan gletser di Greenland yang terjadi setiap tahun. Lelehan es Greenland itu berpengaruh terhadap tinggi muka air laut. Ketika musim panas tiba, sebuah danau dengan ukuran luar biasa besar terlihat di antara pecahan es di pulau itu.
Ilmuwan bisa melacak ke mana perginya es yang meleleh setiap tahun itu dengan mengamati permukaan danau. Selama ini, peneliti menduga kebanyakan air hasil lelehan es berpindah ke laut atau kembali membeku. Namun, kini mereka menemukan satu tempat persembunyian air yang sangat besar. "Kondisi ini menambah kompleksitas dalam sistem yang ada," kata Forster.
Forster dan timnya sebenarnya menemukan penampungan air ini pada 2011 ketika alat bor yang mereka operasikan menembus lapisan salju basah. "Air menyembur keluar dari lubang itu," ujar dia. Padahal suhu udara saat itu sekitar minus 15 derajat Celcius.
Para peneliti terlihat senang dengan temuan dadakannya. Air itu tersimpan di dalam firn, lapisan es keras yang merupakan sisa musim salju tahun sebelumnya. Forster menduga lokasi air itu tak pernah ditemukan karena banyaknya salju yang turun di wilayah tersebut.
Menurut laporan yang disampaikan dalam jurnal Geophisical Research Letters, ada cukup air di dalam penampungan raksasa itu untuk meningkatkan level muka air global sebanyak 0,4 milimeter. Setiap tahun, dengan lelehan es dan saljunya, Greenland menyumbang 0,7 milimeter kenaikan muka air laut global.