TEMPO.CO, Yaounde – Sebanyak 8 orang tentara Cad yang bertugas dalam misi penjaga perdamaian di Republik Afrika Tengah tewas dalam dua hari terakhir. Enam di antaranya dibunuh tepat pada hari Natal.
Dikutip Xinhua, Kolonel Christian Narkoyo, pejabat militer di sana mengatakan, tentara Chad tewas dalam serangan yang dilakukan oleh pejuang anti-Balakas. Pasukan itu telah berseteru dengan mantan pemberontak Seleka selama berbulan-bulan, sejak mantan Presiden Francois Bozize digantikan oleh Michel Djotodia Maret lalu.
Serangan ini dipicu karena pejuang anti-Balakas menuduh tentara Cad berpihak kepada kelompok Muslim Seleka.
Kasus ini menjadi kasus pembunuhan tentara asing untuk yang kedua kalinya dalam bulan ini. Sebelumnya, dua orang tentara Perancis tewas setelah Perancis mengirim pasukan pemulihan perdamaian pada 5 Desember lalu.
Adapun setidaknya 50 warga sipil juga telah tewas dalam bentrokan pekan ini di Bangui, ibu kota Republik Afrika Tengah. Dewan Keamanan PBB telah resmi menempatkan sejumlah tentara perdaaian untuk meredakan konflik yang terjadi di sana. PBB khawatir, konflik pembantaian Rwanda di tahun 1994 terulang kembali di sini.
ANINGTIAS JATMIKA | XINHUA
Berita Lain:
Romeo-Juliet' Ini Menikah di Usia 93 dan 89 Tahun
Pamer Buah Dada Pas Mandi, Ibu-Anak Terancam Bui
Nge-tweet Rasis, Karyawan Humas Dipecat