TEMPO.CO, Tel Aviv - Sebanyak 26 tahanan Palestina dibebaskan dari penjara Israel sebagai bagian dari dibukanya kembali negosiasi perdamaian Timur Tengah yang diprakarsai Amerika Serikat.
Pembebasan pada Selasa, 31 Desember 2013, itu berlangsung sehari sebelum Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, bersiap-siap kembali ke Timur Tengah untuk meningkatkan negosiasi kedua belah pihak (Israel dan Palestina) yang mulai goyah.
Itu merupakan langkah ketiga dari empat tahap untuk membebaskan 104 tahanan Palestina sesuai dengan komitmen Perdana Menteri Benjamin Netanyahu guna memulai pembicaraan yang diperbarui pada Juli 2013.
Para tahanan itu dituduh oleh Israel melakukan pembunuhan terhadap warga sipil dan tentara dan narapidana yang harus menjalani kurungan penjara selama 19-28 tahun.
Setelah meninggalkan Israel dengan bus, Senin malam waktu setempat, 30 Desember 2013, mereka disambut sebagai pahlawan di daerah pendudukan Tepi Barat dan Gaza oleh pejabat Palestina dan keluarganya.
Sementara itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, menunggu mereka dimarkas besarnya di Ramallah untuk menemui mereka pada tengah malam. Abbas berjanji akan terus melakukan tekanan terhadap Israel agar membebaskan seluruh tahanan Palestina. "Kami tidak sudi memberikan sinyal damai dengan Israel sebelum seluruh tahanan dibebaskan," ucap Abbas.
AL JAZEERAH | CHOIRUL