TEMPO.CO, Malang - Pengguna gas elpiji nonsubsidi ukuran 12 kilogram dan 50 kilogram beralih menggunakan gas subsidi ukuran 3 kilogram. Dengan demikian, terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram yang dikenal pula dengan sebutan elpiji melon di banyak lokasi.
"Pelanggan banyak beralih ke tabung gas 3 kilogram karena lebih murah," kata pemimpin agen gas elpiji PT Gading Mas, Maret Tri Kusnandar, Kamis, 2 Januari 2014.
Harga gas elpiji ukuran 12 kilogram yang semula Rp 80 ribu naik menjadi Rp 130 ribu. Sedangkan harga tabung gas elpiji 3 kilogram sebesar Rp 13.500 per tabung. Rata-rata setiap hari dipasok sebanyak 1.120 tabung ukuran 3 kilogram. Sedangkan distribusi gas elpiji ukuran 12 kilogram sebanyak 400 tabung.
"Kami menerima banyak keluhan dari konsumen," katanya.
Sementara pengecer gas elpiji di kawasan Klojen, Solihah, mengaku pasokan gas elpiji tersendat sejak dua pekan terakhir. Sebelumnya, setiap pekan ia mendapat kiriman tiga kali. Setiap kiriman tiga kali sebanyak 220 tabung. Namun, kiriman terus berkurang menjadi 100 tabung.
Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) menjamin persediaan gas elpiji 3 kilogram aman. Ketua Hiswana Migas, Rizal Pahlevi, mengatakan rata-rata per hari pasokannya mencapai 112 ribu tabung. Jika hari libur dan hari besar keagamaan ditambah menjadi 117 ribu tabung.
"Setiap hari kebutuhan gas elpiji 3 kilogram 110 ribu sampai 112 ribu tabung," katanya. Persediaan gas elpiji tersebut meliputi 25 persen memenuhi kebutuhan Kota Malang, 10 persen Batu, dan 65 persen Kabupaten Malang.
EKO WIDIANTO
Terpopuler:
FPI Ancam Demo Polresta Depok
Teroris Ciputat Disebut Punya Usaha Optik
Densus 88 Geledah Rumah di Bogor
Teroris Ciputat Ngaku Pedagang dan Bisnis Laundry
Polisi Depok Tahan Lima Anggota FPI