TEMPO.CO, Jakarta - Aktris senior Jajang C. Noer terpilih sebagai aktris pendukung terbaik 2013 pilihan majalah Tempo lewat film Belenggu. Jajang terbilang berhasil memerankan karakter seorang ibu yang kehilangan anaknya. Dengan wajah dingin, tanpa senyum atau air muka yang menampilkan kegembiraan sedikit pun sampai adegan terakhir, dia mampu menjaga suspense.
Ia mampu mengejawantahkan skenario Upi yang tak lazim itu. Ia juga mampu tak terpeleset dalam mencairkan suasana yang tegang. Penonton tidak bisa langsung menebak, siapakah dia sesungguhnya. Dia mampu menampilkan karakter abu-abu. Jelas ini karakter yang susah.
Jarang sekali ada karakter ibu yang demikian dalam skenario-skenario film Indonesia. Interpretasi Jajang untuk menyelami karakter yang sulit itu menjadi sebuah tantangan. Namun, ia mampu menampilkan diri menjadi sosok ibu yang membuat penonton sampai akhir cerita menduga-duga, apakah ia tokoh protagonis ataukah antagonis.
"Sekali baca, aku tidak mudeng. Baca lagi tidak tahu juga, mana yang khayalan, mana yang nyata. Keseluruhan cerita absurd,” ujarnya. Dalam film ini, Upi selaku sutradara memang menyajikan cerita yang kompleks. Cerita berkelindan antara adegan khayalan dan nyata.
Perempuan yang bernama asli Lidia Djunita Pamoentjak ini awalnya mengaku benar-benar tak paham skenario Belenggu. Untuk mengadaptasikan diri terhadap karakter perempuan ningrat ini, dia akhirnya berdiskusi terus dengan Upi di tiap adegan yang harus dijalani. Upi tidak mengarahkan peran dengan detail. Jajang sendirilah yang harus mencari-cari penjiwaannya. “Saya membayangkan diri menjadi seorang ibu yang selalu terbayang-bayang anaknya yang hilang,” katanya.
Meski keturunan Padang, Jajang berhasil menampilkan diri menjadi sosok perempuan ningrat Jawa. Jajang mengakui, saat berusaha menyanyikan tembang Jawa, cengkok suara dan napasnya tak mendukung. Meski begitu, ia berusaha keras mendalami arti dan makna lirik tembang tersebut. “Supaya tidak kosong, saya harus ngerti, harus paham supaya dapat penjiwaannya,” ujar peraih Piala Citra FFI 1992 seagai Aktris Pembantu Terbaik lewat film Bibir Mer ini.
Jajang mengaku belum pernah memainkan peran ibu seperti tokoh dalam skenario film thriller arahan Upi ini. Tapi ia begitu menikmati perannya. “Bener-bener ini saya dibelenggu Upi,” ucapnya sambil tertawa. (Baca selengkapnya di Majalah Tempo edisi 30 Desember 2013)
RINA ATMASARI | MAJALAH TEMPO
Berita Lain:
Verlita Evelyn Luncurkan My Wonder Wow Mom
Ditanya Kapan Nikah, Raffi Ahmad: Nanti Saja
Alasan Britney Spears Merias Perut, Biar Rata