TEMPO.CO, Jakarta - Mohammad Hatta adalah yin bagi paruhan yang Sukarno. Dia tampak mungil, tapi tak tenggelam ketika berdiri di samping Sukarno. Kelihatan tenang saat sang Singa Podium mengaum, itu juga tak membuatnya hilang di latar belakang.
Bukan perkara mudah memerankan tokoh itu. Lukman Sardi, yang didaulat sebagai Bung Hatta, tampil tak mengejutkan, dalam arti ia kembali menampilkan performa prima seperti yang sudah-sudah dilakukannya. Ia berbeda dengan kebanyakan aktor, yang bahkan terkesan tak mengerti akan apa yang mereka ucapkan. Lukman tak pernah terlihat berakting. Ia tidak memainkan tokoh Hatta, tapi menjadi Hatta.
Lukman berhasil menampilkan sosok pemikir yang taktis dan berpikiran jauh ke depan, satu-satunya tokoh yang tak perlu menarik urat leher untuk didengar. Tanpa kapasitas akting yang mumpuni, peran yang sama dalam adegan serupa bisa hilang dari layar karena tertutup keriuhan baku dialog dua aktor lain.
Di antara lima nama yang diajukan sebagai nomine sebagai Aktor Pendukung Terbaik Versi Tempo 2013, tak perlu perdebatan terlalu lama untuk menjatuhkan pilihan pada Lukman. Aktor kelahiran Jakarta, 14 Juli 1971 ini dinilai memberi penampilan yang solid, dari caranya berjalan, menulis, hingga membetulkan letak kacamata. Bisa dibilang ia berakting dari ujung rambut hingga ujung kaki. Butuh kecerdasan untuk melakukannya.
“Saya banyak membaca buku, melatih imajinasi. Dan apa pun yang saya kerjakan, saya selalu mengamati kejadian di sekitar,” kata Lukman. Dia melakukan hal itu demi mengasah kepekaan, yang menjadi modal dasar seorang aktor.
Persiapannya memerankan Hatta sebenarnya sama saja dengan persiapan yang dilakukan aktor mana pun saat mendalami karakter yang akan dimainkan. Lukman mengaku banyak membaca buku, menonton video, dan menggali informasi dari keluarga Bung Hatta. Namun, persiapannya terbilang singkat, hanya sebulan. “Sebenarnya ini juga menurutku belum cukup. Idealnya bisa tiga bahkan sampai enam bulan untuk riset,” ujarnya.
Apalagi, di tengah syuting ia harus memecah konsentrasi karena jadwal syuting Soekarno bentrok dengan Edensor--di film ini, Lukman berperan sebagai Ikal, yang sebagian besar dialognya berbahasa Prancis. “Beruntung, saya diberi Tuhan bisa sangat berkonsentrasi dan berfokus dalam satu hal,” katanya.
Bukan hanya tuntutan syuting di dua tempat, peran sebagai salah seorang pendiri bangsa juga memberinya beban yang tak ringan. Namun, beban pikiran ini malah diangkatnya ke dalam karakter Hatta di film. “Saya gunakan beban saya untuk memerankan Bung Hatta karena saya yakin, sebagai orang yang diandalkan negeri ini, ia juga memiliki ketakutan, kegelisahan, dan beban sendiri,“ ujar Lukman.
ALIA | MAJALAH TEMPO
Berita Lain:
Tahun Baru, Anang dan Oddie Agam Tampil di Malang
Manggung, Dul Gantian Duduk-Berdiri
Lagu Baru Beyonce Dianggap Tidak Sensitif
Ahmad Dhani dan Anak-anaknya Tampil Bersama