TEMPO.CO, Jakarta - Setelah terjadinya peretasan terhadap penggunanya, aplikasi berkirim pesan Snapchat berjanji meningkatkan sistem keamanannya. Aplikasi ini sangat populer di kalangan anak muda yang memungkinkan penggunanya untuk memanfaatkan fitur Find Friends untuk berhubungan dengan banyak orang.
Peningkatan keamanan dilakukan setelah terjadinya peretasan yang merugikan jutaan pengguna Snapchat. Sebelumnya, sesaat setelah pembobolan data tersebut, Snapchat memilih bungkam. (Baca: Bug Pada iPhone Mempermudah Proses Peretasan
Jumat lalu, 27 Desember 2013, Snapchat menyatakan lewat blognya mengenai rencana implementasi terhadap sistem keamanan. Mereka mengatakan, pengaturan keamanan bukanlah perkara mudah, maka tidak heran terjadi pencurian data dan nomor telepon para penggunanya. Snapchat tidak menyebutkan perubahan apa yang hendak mereka lakukan terkait sistem keamanan.
Sekelompok peretas anonim dilaporkan telah membocorkan nama dan nomor telepon dari 4,6 juta pengguna Snapchat. Data yang bocor tersebut kemudian dipublikasikan oleh Gibson Security dalam situs mereka, SnapchatDB.info. Namun data berisi nomor telepon itu sudah dihapus.
Sebelum dihapus, pada laman situs terdapat sebuah peringatan bahwa nama dan nomor telepon pengguna Snapchat bisa memberikan petunjuk yang mengarah kepada akun Facebook dan Twitter. Di laman itu juga tertulis bahwa publikasi nomor telepon pengguna dilakukan agar publik lebih waspada terhadap pencurian data atau fitur keamanan lain.
Peretas menyatakan, aksi mereka dilatarbelakangi oleh keinginan agar Snapchat termotivasi untuk meningkatkan sistem keamanan. "Snapchat memiliki keterbatasan sumber daya, namun perihal keamanan data pengguna tidak dapat dijadikan prioritas kedua di bisnis ini," tulis Gibson Security.
ABC NEWS | SATWIKA MOVEMENTI
Berita Terkait
Inilah Salah Satu Kesalahan Google
Ani SBY Marah Lagi Soal Foto di Instagram
Kenapa Remaja Mulai Tinggalkan Facebook
Remaja Eropa Bosan dengan Facebook
Kecanduan Internet Mirip dengan Pecandu Obat