TEMPO.CO, New York - Para perokok yang menghentikan kebiasaan merokoknya ternyata bisa menurunkan risiko atas terjadinya masalah penglihatan yang kabur atau katarak, demikian hasil penelitian terbaru mengungkapkan.
Kondisi kesehatan ini, yakni suatu kondisi ketika lensa mata secara bertahap menjadi berkabut, bisa menyebabkan terjadinya gangguan penglihatan. Namun, para ilmuwan di Swedia menemukan bahwa pria paruh baya yang merokok sebanyak 15 batang per hari, selama dua dekade, ternyata bisa menambah risiko tersebut.
Menurut Dr Brigitta Ejdervik Linblad dari Orebro University Hospital, seperti dikutip situs Health Day edisi 2 Januari 2014, berhenti merokok kemungkinan menurunkan risiko katarak, tapi risiko di antara bekas para perokok ini bisa bertahan selama beberapa dekade.
"Karena merokok juga ada kaitannya dengan penyakit mata lainnya, mencegah merokok dan mempromosikan berhenti merokok sangatlah penting. Para profesional kesehatan seharusnya mendorong orang untuk berhenti merokok," ujar Birgitta.
Penelitian yang dipublikasikan di JAMA Ophthalmology edisi online 2 Januari 2014 ini melibatkan sekelompok pria di Swedia berusia 45 tahun hingga 79 tahun. Para ilmuwan meneliti hubungan antara berhenti merokok serta lebih dari 5.700 kasus operasi katarak yang dilakukan selama 12 tahun.
Hasil riset menunjukkan bahwa pria yang merokok lebih dari 15 batang per hari mempunyai 42 persen lebih tinggi untuk menjalani operasi katarak dibandingkan pria yang tidak merokok. Namun, dari waktu ke waktu, berhenti merokok bisa menurunkan risiko tersebut.
Para ilmuwan juga menemukan bahwa berhenti merokok lebih dari 20 tahun setelah sebelumnya merokok lebih dari 15 batang per hari, mempunyai risiko 21 persen lebih tinggi untuk menjalani operasi katarak dibandingkan mereka yang tak pernah merokok sama sekali.
HEALTH DAY I ARBAIYAH SATRIANI
Berita Terpopuler
Kenapa Makin Tua Jadi Makin Gemuk?
Kurangi Memakai Gadget Saat Makan Bersama
Pagi Bukan Waktu Terbaik buat Minum Kopi
Mantan Model Tuangkan Inspirasi Hijab dalam Buku