TEMPO.CO, Semarang - Politikus PDIP, Aria Bima, menegaskan perkubuan ihwal calon presiden yang akan diusung partainya tak akan mungkin bisa membenturkan antara Megawati Soekarno Putri dengan Joko Widodo. Sebab, kata Aria, Jokowi merupakan salah satu kader PDIP yang disiapkan Mega untuk ikut menyelesaikan problem bangsa Indonesia.
"Kalau ada yang menempatkan secara head to head Mega melawan Jokowi, itu dari mana logikanya," kata Aria kepada Tempo di Semarang.
Menurut Aria, di dalam partainya tidak ada yang pro-Mega maupun pro-Jokowi. Sebab, soal siapa yang menjadi calon presiden yang diusung di Pemilihan Umum 2014 sudah diputuskan dalam rakernas. Disepakati, Megawati lah yang memutuskan. Soal waktu penentuan calon presiden, PDIP masih menunggu saat yang tepat.
Soal adanya kelompok yang pro-Mega maupun pro-Jokowi di akar rumput, Aria menilai itu hal yang biasa. Bagian dari aspirasi masyarakat.
Aria mengatakan kemesraan Mega dengan Jokowi akhir-akhir ini tentu ada tujuannya. Aria menilai Mega ingin agar Jokowi belajar soal bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke. "Jokowi juga harus belajar politik luar negeri," kata dia.
Menurut Aria, Mega sudah menyiapkan sejumlah orang muda untuk tampil sebagai pemimpin. Yang lebih penting, menurut Aria, PDIP tak sekadar menyiapkan calon presiden, tapi juga yang mampu merumuskan problem yang dihadapi bangsa.
"Kalau problem bangsa sudah terumuskan baru bicara soal figur," kata anggota DPR tersebut.
ROFIUDDIN
Topik Terhangat
Cut Tari Cerai | Perhiasan Istri Polisi | Teroris Ciputat | Elpiji Naik | Pro Kontra Jokowi Nyapres |
Berita Terpopuler
Setelah Jokowi, Endriartono Sindir Erick Thohir
Endriartono Sindir Jokowi di Acara Konvensi
Saksi: Teroris Dayat Ditembak dari Jarak 1 Meter
Ini Bisnis Istri Polisi yang Kehilangan Berlian
Anas Maju-Mundur Datangi KPK