Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Risma: Kalau Saya Salah, Jangan Bunuh Satwa!  

image-gnews
Singa bernama Simba menjilati daging beku yang disajikan penjaga di kebun binatang kota Rio de Janeiro, Brasil (8/1). Saat cuaca sangat panas seluruh satwa di kebun binatang ini diberikan es krim yang dibuat dari buah-buahan, daging dan yogurt beku. (AP Photo/Silvia Izquierdo)
Singa bernama Simba menjilati daging beku yang disajikan penjaga di kebun binatang kota Rio de Janeiro, Brasil (8/1). Saat cuaca sangat panas seluruh satwa di kebun binatang ini diberikan es krim yang dibuat dari buah-buahan, daging dan yogurt beku. (AP Photo/Silvia Izquierdo)
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan saat ini dirinya memang tengah dimusuhi beberapa pihak. Hal ini terkait dengan pengalihan hak pengelolaan Kebun Binatang Surabaya (KBS) kepada Pemerintah Kota Surabaya. “Saya minta maaf jika ada yang tersinggung dengan perkataan atau sikap saya, tapi tolong jangan mengorbankan satwa," kata Risma kepada wartawan di rumah dinasnya, Jumat, 10 Januari 2014.

Dia menyatakan setuju jika kematian Michael, singa Afrika yang mati di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Selasa, 7 Januari 2014, disebutkan bukan karena kecelakaan alami. Dia mengatakan ada campur tangan manusia dalam kejadian tersebut. “Saya sepakat kematiannya tidak wajar,” kata Risma.

Upaya penggembosan KBS makin kuat belakangan ini. Data yang diperoleh Tempo, ada 426 satwa yang hilang dari KBS. “Itu ada yang ditukar dengan Innova dan motor. Saya suruh kembalikan,” ujar Risma.

Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini menentang pihak-pihak yang ingin mengalih fungsikan KBS menjadi hotel atau pusat perbelanjaan. Memang, dengan luas lahan 15,5 hektare serta terletak di tengah kota, tak sedikit investor yang mengincar lahan KBS. Karena itu, ia berkeras mengambil alih pengelolaan ikon Surabaya itu.

Kata Risma, kebijakan untuk mengambil alih pengelolaan KBS semata-mata untuk menyelamatkan hidup satwa. Apalagi, KBS pernah menyandang kebun binatang terbesar se-Asia Tenggara. “Saya tidak punya kepentingan apa-apa.”

Sikap bungkamnya dua hari lalu ihwal kematian Michael bukan tak beralasan. Dia sempat menghindar dari kejaran wartawan saat akan dimintai konfirmasi perihal janggalnya kematian singa jantan itu. Selain sakit, Risma mengaku butuh waktu untuk menenangkan diri dahulu. “Saya tahu ini (kematian Michael) menjadi peringatan. Makanya saya tidak ingin gegabah,” ujar Risma.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Risma mengaku tidak pernah bermimpi menjadi seorang wali kota. Karena itu, bila ada yang tak sejalan dengan kebijakannya, Risma hanya menanggapinya dengan santai. “Memang saya enggak belajar jadi wali kota, kok,” ujarnya. 

DEWI SUCI RAHAYU

Topik Terhangat

Terbang dari Halim | Pemanggilan Anas | Terminal Lebak Bulus | Elpiji Naik | Teroris Ciputat |

Berita Terpopuler
Sawo dan Kisah Keturunan Diponegoro yang Tercerai-berai
Ariel Tatum, Terkenal dari Ari Lasso ke Al Ghazali  
Landung Bacakan Drama Pangeran Diponegoro  
Melanie Putria Geluti Maraton
Apa Kata Psikolog Ratih Ibrahim Soal Farhat Abbas  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

20 Juni 2021

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park. Dok. Felicia Suadika
Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park memiliki 420 ekor satwa dari 62 jenis satwa.


Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

16 Februari 2021

Kawanan ekor gorila berada di kandangnya setelah dua kawanannya dinyatakan positif COVID-19 usai jatuh sakit  di Taman Safari Kebun Binatang San Diego di San Diego, California. San Diego Zoo
Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

Delapan gorila di Kebun Binatang San Diego telah pulih sepenuhnya setelah tertular Covid-19 bulan lalu.


Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

19 Juni 2018

Sejumlah pengunjung melihat hewan yang berada di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, 16 Juni 2018. Hari libur Lebaran kedua banyak dimanfaatkan ribuan warga untuk berlibur ke Kebun Binatang Ragunan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

Dokter hewan menyarankan Kebun Binatang Ragunan membatasi jumlah pengunjung agar satwa tidak stres.


Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

19 Juni 2018

Halte Transjakarta Dukuh Atas dengan tujuan Ragunan di padati antrian warga Jakarta, (01/01). Meski antrian panjang dan berdesakan warga Jakarta tetap antusias untuk berlibur ke kebun Binatang Ragunan. TEMPO/Dasril Roszandi
Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

PT Transjakarta mencatat jumlah penumpang bus Transjakarta rute Kebun Binatang Ragunan mengalami peningkatan selama libur Lebaran 2018.


Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

19 Juni 2018

Sejumlah pengunjung memadati Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, 16 Juni 2018. Pihak Kebun Binatang Ragunan menargetkan 800 ribu pengunjung selama 15-24 Juni 2018 atau sekitar 80 ribu pengunjung per hari. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

Disebut minim tempat sampah, begini tanggapan pengelola Kebun Binatang Ragunan.


Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

18 Juni 2018

Wisatawan mengamati Gajah Sumatera atau
Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Dina Himawati mengatakan 95 persen satwa koleksi dipamerkan selama Libur Lebaran 2018.


Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

1 Desember 2017

Sejumlah petugas Rescue Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kota Yogyakarta memotong batang pohon tumbang di kandang burung Kasuari, Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta, 31 Maret 2016. TEMPO/Pius Erlangga
Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

Pengelola Kebun Binatang Gembira Loka juga tidak menargetkan jumlah kunjungan selama cuaca buruk, tapi tetap siap menerima pengunjung.


Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

20 November 2017

Pengunjung memberi makan rusa di Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Jawa Barat, 7 Juli 2016. Pengelola TSI menyiapkan area parkir dan menambah personel untuk pelayanan pengunjung saat liburan Idul Fitri. Tempo/ Aditia Noviansyah
Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

Mengaku telah melakukan hal bodoh yang berakibat fatal pada satwa, pelaku pencekokan miras ke satwa TSI di Cisarua, Bogor, menyesal.


Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

10 September 2017

Taman Safari Indonesia memberi kesempatan bagi pengunjung untuk memegang dan berfoto dengan ular koleksinya di Indopet Expo 2017 di ICE, BSD City, Tangerang, 10 September 2017. TEMPO/Maria Fransisca
Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

Taman Safari Indonesia memamerkan koleksinya, berupa ular dan burung kakaktua.


Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

4 Juli 2017

Seekor siamang meminum teh hangat untuk menghangatkan tubuhnya saat udara dingin di kebun binatang Debrecen, Budapest, Hungaria, 25 Janaruari 2017. (Zsolt Czegledi/MTI via AP)
Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

Tim BKSDA yang mengunjungi Kebon Rodjo juga menilai kondisi kandang satwa memenuhi standar.