TEMPO.CO, Yogyakarta - Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta kembali menganggarkan duit ratusan juta untuk biaya pelesiran wartawan. Dewan menganggarkan Rp 310 juta untuk program press tour sekitar 23 wartawan dan 10 pegawai sekretariat Dewan, Rabu, 15 Januari 2014. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta mengecam program ini.
Rabu pagi, sejumlah wartawan tampak berkumpul di gedung DPRD DIY untuk membahas rencana press tour ke Padang, Sumatera Barat, yang bakal dilaksanakan pada 20-23 Januari nanti. Dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran APBD, pagu sebesar Rp 310 juta itu dialokasikan untuk biaya penginapan, uang saku, tiket pesawat, dan uang makan. Pagu untuk tiket pesawat setiap wartawan rata-rata Rp 2,7 juta hingga Rp 3,2 juta.
Baca Juga:
Sekretaris DPRD DIY Drajat Ruswandono mengatakan, program press tour untuk wartawan ini menjadi tradisi di DPRD DIY sejak 2009. Namun ia menolak jika program itu disebut sebagai pemborosan anggaran. "Kami tidak hura-hura," katanya. Menurut Drajat, selain untuk menjaga hubungan baik dengan wartawan, juga untuk mempelajari pariwisata dan investasi di daerah lain.
Menurut Drajat, program pelesiran wartawan itu tidak menyalahi aturan karena sudah dianggarkan lewat APBD. "BPK dan Inspektorat Daerah kan juga tidak permasalahkan," kata Drajat. Drajat justru menilai langkah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menghapuskan jatah amplop untuk wartawan tidak tepat. "Pak Ganjar seharusnya yang belajar ke DIY."
Ketua AJI Yogyakarta Hendrawan Setiawan mengecam program pelesiran untuk wartawan itu. Menurut dia, program press tour itu tidak berhubungan dengan tugas jurnalis di medianya masing-masing, apalagi ini menggunakan uang negara. "Semestinya perusahaan yang harus menanggung biaya wartawan ke luar kota, bukan negara," kata Hendrawan.
SHINTA MAHARANI