TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif menyatakan, hingga saat ini, total korban jiwa dari bencana Gunung Sinabung sebanyak 16 orang. Jumlah ini juga diklaim terdiri atas masyarakat yang sakit dan berusia tua.
"Kalau sudah tua, pasti sakit. Kebetulan meninggalnya bersamaan," kata Syamsul di kantor Presiden, Rabu, 15 Januari 2014.
Ia membantah masyarakat yang meninggal tersebut secara langsung diakibatkan oleh bencana Sinabung. Ia juga menyatakan, seluruh masyarakat yang meninggal tak ada yang berada di tempat pengungsian. "Meninggalnya di rumah sakit semua," kata Syamsul.
BNPB mengklaim, pada saat ini, ada tiga posko bencana alam yang telah dibangun di sekitar Sinabung. Posko tersebut terdiri atas posko milik Pemerintah Kabupaten Karo, posko milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dan posko nasional yang ditangani BNPB. "Pengungsi sekarang ada 26.088 orang."
Meski demikian, BNPB berkukuh bencana Sinabung belum masuk dalam kategori bencana nasional. BNPB menilai perlu adanya ketangguhan bangsa dalam menghadapi bencana yang terimplementasi juga melalui penerapan Undang-Undang Otonomi Daerah.
"Selama pemerintah daerah belum collaps, kalau kurang mampu, BNPB akan bantu dan mampukan," kata Syamsul.
Syamsul memaparkan, pemerintah pusat melalui BNPB sudah memberikan bantuan ke Pemerintah Daerah Karo sebesar Rp 21 miliar. Selain itu, Pemerintah Daerah Karo juga menerima bantuan dana sebesar Rp 3,64 miliar dan Pemerintah Sumatera Utara sebesar Rp 1,55 miliar.
FRANSISCO ROSARIANS
Terpopuler:
BBM Lengkap Akil Soal Idrus, Setya, & Pilgub Jatim
Mahfud Mengaku Heran Atas Pemilihan Akil Mochtar
Kado Tahun Baru Anas Urbaningrum Versi Ipar SBY
Perempuan Arab Saudi Dilarang Main Ayunan