Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Orba Razia Celana Jin Ketat Sebelum Malari

image-gnews
Edisi kali ini diantaranya memuat foto-foto dokumentasi Tempo tentang Malari yang belum pernah terbit. Foto: Dok Tempo/Syahrir Wahab
Edisi kali ini diantaranya memuat foto-foto dokumentasi Tempo tentang Malari yang belum pernah terbit. Foto: Dok Tempo/Syahrir Wahab
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kebijakan razia rambut gondrong yang diterapkan Orba pada akhir 1973 melebar kemana-mana. Menurut seniman Yapi Panda Abdiel Tambayong–yang lebih dikenal dengan nama Remy Silado–saat itu demi membendung pengaruh budaya Barat, Soeharto melalui jenderal-jenderalnya menerapkan aturan yang membabi buta.

Belakangan, kata Remy, razia tak hanya soal panjang-pendek rambut anak muda, tapi juga merambah soal ketat-tidaknya celana jin yang dipakai. Saat itu, dengan penuh repot, aparat keamanan dari polisi hingga serdadu ikut memperhatikan dandanan anak muda. Jika ditemukan tak sesuai dengan aturan, akan ditegur bahkan diperlakukan kasar.

Untuk memeriksa keketatan celana anak muda, aparat polisi maupun ABRI akan meminta para anak gaul zaman itu untuk melepas celananya. Kemudian, memasukkan botol untuk mengukur keketatan celana jin mereka. Kalau pipa celana itu tak muat, tentara atau polisi yang merazia akan memotong celana si anak muda hingga selutut. Bahkan, tanpa segan mereka merusak dengan merobek bagian bawah celana.

Orde Baru memang sengaja merepotkan diri mereka dengan hal-hal yang menyangkut anak muda kala itu. Maklum, serbuan tren fashion ala hippies sedang mewabah ke seluruh dunia. Akhirnya, mulai dari razia hingga pencekalan para seniman diberlakukan. “Gaya itu dikritik pemerintah sebagai kebarat-baratan,” ujar Remy mengenang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun rupanya kebijakan itu menyulut kemarahan kalangan muda. Belakangan, kebijakan antigondrong dan celana jin ketat itu dihubung-hubungkan sebagai pemicu kerusuhan Malari. (Baca: Malari dan Razia Rambut Gondrong).

TIM TEMPO



Baca juga:
Mahfud Mengaku Heran Atas Pemilihan Akil Mochtar
Jokowi Kaget Blusukan 'Dikuntit' Caleg PDIP
Perempuan Arab Saudi Dilarang Main Ayunan
Ini Sebab Jakarta Utara Relatif Bebas Banjir
Soal Dugaan Suap Pilgub Jatim, Ini Kata Cak Imin
Kata Istrinya, Anas Urbaningrum Sedang Tirakat
Kado Tahun Baru Anas Urbaningrum Versi Ipar SBY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

11 hari lalu

Titiek dan Tien Soeharto. Foto: Instagram Titiek Soeharto.
Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

Tien Soeharto memiliki profil yang kompleks, seorang ibu negara yang peduli hingga terlibat dalam berbagai kontroversi yang mengiringi masa pemerintahan suaminya.


Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

11 hari lalu

Presiden Soeharto bersama istri Ny. Tien Soeharto saat mengunjungi Museum Pengamon di Berlin, Jerman, 1991. Dok.TEMPO.
Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.


Tokoh Peristiwa Malari 1974: Hariman Siregar, Adnan Buyung Nasution, Sjahrir, hingga Rahman Tolleng

15 Januari 2024

Hariman Siregar
Tokoh Peristiwa Malari 1974: Hariman Siregar, Adnan Buyung Nasution, Sjahrir, hingga Rahman Tolleng

Tepat 50 tahun lalu, 15 Januari 1974, Jakarta diamuk massa. Peristiwa ini disebut Malari. Siapa saja tokoh yang terlibat?


50 Tahun Peristiwa Malari, Salah Satu Ikon Demonstrasi Mahasiswa

15 Januari 2024

Sejumlah massa menghadang kendaraan militer pada Peristiwa Malari di kawasan Senen, 15 Januari 1974. Mahasiswa yang berunjuk rasa memprotes semakin besarnya aliran modal asing dan mereka menganggap Jepang memeras ekonomi Indonesia dan membunuh pengusaha lokal. dok.TEMPO
50 Tahun Peristiwa Malari, Salah Satu Ikon Demonstrasi Mahasiswa

Pada 15 Januari 1974 atau 50 tahun lalu terjadi Peristiwa Malari, akronim dari Malapetaka Lima Belas Januari. Salah satu ikonik demonstrasi mahasiswa


Kisah Devaluasi Rupiah: 45 Tahun Lalu Merosot dari Rp 415,00 menjadi Rp 625,00 per Dolar Amerika

16 November 2023

Ilustrasi mata uang dollar Amerika Serikat. TEMPO/Imam Sukamto
Kisah Devaluasi Rupiah: 45 Tahun Lalu Merosot dari Rp 415,00 menjadi Rp 625,00 per Dolar Amerika

Keputusan devaluasi itu berdampak yang luas terhadap kondisi ekonomi negara dan memberikan pelajaran berharga bagi pemerintah dan pelaku ekonomi.


Jejak Langkah Politik Partai Golkar: Pasca Reformasi Kian Menurun

5 Agustus 2023

Bendera dan Atribut Partai menghiasi lokasi berlangsungnya Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, 6 Desember 2014. Munas tandingan yang dilaksanakan oleh Presidium Penyelamat Partai Golkar ini rencananya akan dihadiri oleh 240 DPD provinsi dan kabupaten/kota. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Jejak Langkah Politik Partai Golkar: Pasca Reformasi Kian Menurun

Berikut jumlah kursi yang diperoleh Partai Golkar dari Pemilu 2009, 2014, dan 2019 yang semakin menurun. Bagaimana prospek di Pemilu 2024?


TMII Diresmikan 48 Tahun Lalu, Berikut Kilas Balik Proyek Wisata Bertema Budaya Indonesia

21 April 2023

Situasi pengunjung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur yang mengabadikan momen di alun-alun monumen Tugu Api Pancasila saat libur tahun baru 2023. Ahad, 1 Januari 2023. Foto: ANTARA/Fitra Ashari
TMII Diresmikan 48 Tahun Lalu, Berikut Kilas Balik Proyek Wisata Bertema Budaya Indonesia

Digagas sejak Maret 1970, pembangunan proyek TMII dimulai pada tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975 atau 48 tahun silam.


Kisah Malari 49 Tahun Lalu: Kejanggalan Sidang, Jerat Antisubversi hingga Rivalitas 2 Jenderal

16 Januari 2023

Suasana mencekam dalam Peristiwa Malari di Jakarta, 15 Januari 1974. Peristiwa Jakarta Berasap ini kabarnya juga diselimuti intrik antar-elite militer. Malari juga menjadi titik terpenting dalam pemusatan kekuasaan Presiden Soeharto. Sebab, inilah rusuh pertama di era Soeharto yang baru beberapa tahun memimpin Republik. dok.TEMPO
Kisah Malari 49 Tahun Lalu: Kejanggalan Sidang, Jerat Antisubversi hingga Rivalitas 2 Jenderal

Pasca Malari aparat menahan 775 orang termasuk aktivis mahasiswa dan cendikiawan seperti Hariman Siregar, Sjahir, Yap Thiam Hien hingga Rahman Tolleng


Peristiwa Malari 1974: Demonstrasi Tolak Kunjungan PM Jepang Kakuei Tanaka Berujung Rusuh

15 Januari 2023

Suasana saat Peristiwa Malari di jalan Thamrin, Jakarta, 15 Januari 1974. dok. TEMPO/Syahrir Wahab
Peristiwa Malari 1974: Demonstrasi Tolak Kunjungan PM Jepang Kakuei Tanaka Berujung Rusuh

Peristiwa Malari adalah demonstrasi mahasiswa dan kerusuhan sosial menolak kedatangan PM Jepang Kakuei Tanaka ke Indonesia pada 15 Januari 1974.


29 Tahun Komnas HAM: Sosok Ali Said, Ketua Komnas HAM yang Aneh di Era Soeharto

7 Juni 2022

Kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Komnas HAM. ANTARA/Muhammad Zulfikar
29 Tahun Komnas HAM: Sosok Ali Said, Ketua Komnas HAM yang Aneh di Era Soeharto

Pada saat yang sama Soeharto menunjuk pensiunan Ketua Mahkamah Agung RI, Ali Said, untuk menyusun Komisi tersebut dan memilih para anggota Komnas HAM.