TEMPO.CO, Manado - Hingga Kamis, 16 Januari 2014, aliran listrik di daerah yang terkena dampak banjir di Kota Manado, Sulawesi Utara, masih dipadamkan oleh PLN wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo. PLN sengaja memadamkan aliran listrik, mengingat bahaya air yang bisa menjadi penghantar listrik.
"Air itu adalah penghantar listrik paling baik. Makanya, demi keselamatan banyak orang, ya kita terpaksa padamkan," kata Deputi Komunikasi dan Humas PLN Suluttenggo, Lefrand Maleke, Kamis pagi.
Banjir bandang melanda Sulawesi Utara pada Rabu, 15 Januari 2014. Banjir yang mengakibatkan tanah longsor itu dipicu kombinasi antara faktor alam dan antropogenik. Akibat banjir tersebut, 13 orang tewas, dua hilang, dan sekitar 40 ribu mengungsi.
Menurut Maleke, selain karena kewaspadaan air menjadi penghantar listrik, sejumlah jaringan kabel milik PLN juga putus karena diterjang pohon yang tumbang maupun yang hanyut terbawa air.
Maleke mengatakan aliran listrik tidak semuanya padam. Sebab, ada beberapa wilayah yang tidak terkena dampak bencana. Namun, listrik dipadamkan karena adanya permintaan warga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. "Warga menyadari itu sehingga kami memang diminta masyarakat untuk memadamkan aliran listrik," kata Maleke.
ISA ANSHAR JUSUF
Berita lain:
Nikita Mirzani Bicara Blakblakan Soal Orgasme
Di BBM, Akil Sebut Nama Nirwan Bakrie
6 Proyek Banjir Ini Bisa Ringankan Kerja Jokowi
Akil Simpan Rp 2,6 M di Ruang Karaoke
Penjaga Rumah Tak Tahu Akil Timbun Duit di Tembok