TEMPO.CO, Jember -Rohim, 45 tahun, seorang penjaga keamanan (waker) kebun PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII Jember, Jawa Timur, ditembak polisi, Kamis, 16 Januari 2014. Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jember Ajun Komisaris Teguh Priyo Wasono, penembakan itu terpaksa karena Rohim melawan saat hendak ditangkap. ”Terpaksa dilumpuhkan dengan ditembak kaki kirinya,” kata Teguh kepada Tempo.
Kasus ini bermula dari laporan pekerja kebun karet Dusun Curah Putih, Desa Patemon, Kecamatan Tanggul kepada polisi. Pasangan suami-istri penyadap karet, Umar dan Satik, melaporkan Rohim ke Markas Polsek Tanggul, Jember. ”Dia merampas kalung istri saya saat menyadap karet pukul 04.00 tadi,” kata Umar.
Umar menuturkan, saat sedang menyadap karet di kebun PT Hasfarm di pagi buta itu, tiba-tiba Rohim muncul dan mengoleskan balsem ke wajahnya. Begitu lelaki itu kebingungan karena merasa panas di wajahnya, Rohim memukul tengkuknya dengan sebatang kayu hingga pingsan. “Setelah itu dia merampas kalung emas dari istri saya dan kabur," kata Umar.
Mendapat laporan tersebut, Teguh mengerahkan personelnya mengejar Rohim. Namun Rohim kabur dari kebun menuju jalan Raya Kecamatan Tanggul. Saat tertangkap dia berusaha melawan. Polisi pun terpaksa menembakkan timah panas ke betis kirinya.
Teguh menjelaskan, tersangka Rohim sudah ditahan bersama barang bukti kalung emas 10 gram yang dirampas dari korban. Rohim terancam hukuman maksimal lima tahun penjara dengan pasal 365 KUHP tentang perampasan.
MAHBUB DJUNAIDY