TEMPO.CO, Semarang - Pemerintah Jawa Tengah terapkan sistem tanggap darurat yang melibatkan antardaerah dalam menghadapi bencana. Program itu ditetapkan berdasarkan daerah dalam wilayah eks keresidenan yang ada. "Ini sengaja diterapkan untuk memperpendek jangkauan bantuan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Tengah Sarwa Permana, Ahad, 19 Januari 2014.
Sarwa mengklaim kebijakan yang telah dilakukan itu menjadi rujukan nasional dalam menghadapai bencana. Sedangkan konsep tangap darurat antardaerah tersebut dilakukan dengan cara berkoordinasi dengan daerah terdekat yang tak terkena bencana dalam wilayah eks keresidenan. Contohnya, bencana di Kabupaten dan Kota Pekalongan serta Batang memperoleh bantuan langsung dari Brebes, Tegal, dan sekitarnya.
Ia menetapkan sejumlah pos badan penanggulangan bencana daerah yang langsung berkoordinasi dengan BPBD Jawa Tengah. Masing-masing eks keresidenan ditetapkan koordinator sebagai penangung jawab bila terjadi bencana datang.
Di antara daerah yang menjadi koordinator bencana meliputi Kabupaten Jepara untuk wilayah eks keresidenan Pati, Kabupaten Brebes untuk koordinator eks keresidenan Pekalongan, Kota Semarang untuk eks keresidenan Semarang dan Magelang, serta Karanganyar untuk koordinator eks keresidenan Kedu dan Surakarta.
Pemberlakuan daerah terdekat sebagai penopang utama menghadapi bencana itu dinilai efektif. Hal ini dibuktikan dengan bencana banjir yang terjadi Sabtu hingga Ahad kemarin di tujuh daerah yang ada di Jawa Tengah.
"Bencana banjir di daerah itu sifatnya sedang hingga berat karena ada warga yang diungsikan," kata Sarwa.
Berdasarkan catatan Sarwa, banjir di Pemalang terjadi tepatnya di Desa Ulujami dan Tanjungsari, yang menyebabkan 60 jiwa warga mengungsi. Di Kabupaten dan Kota Pekalongan terjadi banjir yang menimbulkan dua ribu lebih warga diungsikan karena terendam air hingga 1,5 meter. Sedangkan di Kabupaten Batang terjadi banjir di tiga titik di pusat kota, sehingga menimbulkan 40 keluarga mengungsi.
Di Kabupaten Pati terdapat tiga kecamatan yang terendam banjir, meliputi Juwana, Gabus, dan Dukuhseti. Kondisi yang tak jauh beda juga terjadi di Kota Semarang, tepatnya di Kelurahan Purwosari, Kecamatan Semarang utara.
EDI FAISOL
Topik terhangat:
Banjir Jakarta 40 Tahun Malari BBM Akil Mochtar Anas Ditahan Ariel Sharon
Berita lain:
Siaga I Pintu Air Manggarai Mulai Dibuka
Jika Hujan Lagi, Waduk Pluit Meluber
Banjir Seleher Genangi Dua Perumahan Bekasi Barat
Caleg Nasdem Pasang Foto Jokowi di Balihonya
Real Madrid Pesta Gol di Kandang Real Betis