Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Antisipasi Bencana, Sleman Anggarkan Rp 5 Miliar

image-gnews
Ilustrasi banjir. ANTARA/Fanny Octavianus
Ilustrasi banjir. ANTARA/Fanny Octavianus
Iklan

TEMPO.CO, Sleman - Bencana di manapun tidak diharap. Tapi antisipasi adanya bencana untuk mengurangi risiko terus dilakukan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman menyiapkan dana Rp 5 miliar untuk penanggulangan bencana tahun ini. Terutama dalam antisipasi bencana pada musim hujan yang sering ekstrem.

"Ancaman bencana di Sleman selain banjir juga tanah longsor dan tanah bergerak," kata Kepala BPBD Sleman Julisetiono Dwi Wasito, Ahad, 19 Januari 2014.

Misalnya, daerah perbukitan di Kecamatan Prambanan yang berbatasan dengan Gunungkidul dan Klaten di Jawa Tengah. Jika hujan mengguyur dengan intensitas tinggi, rekahan akibat gempa bumi pada 2006 akan teraliri air. Akibatnya, rekahan semakin besar. Padahal ratusan rumah berada di bawah bukit.

Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai adanya angin kecang. Sebab, rata-rata angin bisa menyapu perkampungan jika kecepatan tinggi. Namun, saat ini kecepatan angin di darat mencapai 20 kilometer per jam. Sedangkan di laut 40 kilometer per jam.

Bagi masyarakat di bantaran sungai, juga harus mewaspadai luapan air jika hujan deras. Sungai-sungai bisa terkikis dan ambrol karena talud sungai terus tergerus oleh derasnya aliran air.

Sungai-sungai yang berhulu di Merapi juga diwaspadai. Meskipun material vulkanik sudah berkurang, namun potensi banjir lahar dingin atau lahar hujan juga masih ada. "Jika ada rumah yang menjadi korban, akan dibantu pemerintah melalui anggaran yang disiapkan," ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi dana itu diambilkan di luar Rp 5 miliar di BPBD. Setiap rumah rusak berat akibat bencana diberi bantuan Rp 2 juta, rusak sedang dibantu Rp 1 juta, dan rumah rusak ringan dibantu Rp 500 ribu.

Tim Reaksi Cepat dari BPBD telah siap dengan berkoordinasi dengan para relawan di setiap kecamatan. Jika ada bencana sewaktu-waktu, tim segera membantu.

"Kami berkoordinasi dengan para relawan, tim SAR, dan instansi terkait dalam penanggulangan bencana," kata Prasetyo, salah satu Tim Reaksi Cepat.


MUH SYAIFULLAH

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang berhasil menciptakan alat pemantau longsor. Foto : UNNES
Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.


Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Sejumlah warga menyaksikan jalan raya yang ambles di lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 30 Maret 2016.  Berdasarkan pantauan BPBD, longsoran diperkirakan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah dan dikhawatirkan akan semakin meluas. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.


Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.


Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.


Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

TEMPO/Budi Purwanto
Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.


3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.


Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

ANTARA/Agus Bebeng
Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.


Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 31 Maret 2016. Sedikitnya 21 rumah roboh, serta ratusan lainnya  terancam roboh. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.


Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.


Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.