TEMPO.CO, Mojokerto - Bekas Wali Kota Mojokerto Abdul Gani Soehartono diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengalihan status aset tanah kas desa. Ini merupakan panggilan kedua bagi Gani oleh Kejaksaan Negeri Mojokerto. Sebelumnya, bekas orang nomor satu di Kota Mojokerto ini mangkir.
Gani diduga mengetahui dugaan pengalihan status tanah kas desa yang berujung pada tindak pidana korupsi. “Dari bukti awal, ada dugaan diperjualbelikan,” kata Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Mojokerto Andhi Ardhani, Senin, 20 Januari 2014.
Pemindahan aset tanah pemerintah menjadi milik pribadi itu terjadi saat proses perubahan status sejumlah desa menjadi kelurahan. Setidaknya ada empat desa yang berubah status menjadi kelurahan, yakni Desa Gunung Gedangan dan Meri di Kecamatan Magersari serta Desa Blooto dan Pulorejo di Kecamatan Prajurit Kulon. Karena sudah tidak menjadi desa, kekayan desa, termasuk tanah kas desa atau biasa disebut bengkok, seharusnya menjadi aset pemerintah kota setempat. Namun, status kepemilikan salah satu bidang tanah bengkok di Desa Gunung Gedangan berubah jadi milik pribadi.
Kejaksaan Negeri Mojokerto belum mengetahui berapa nilai kerugian negara dan modus pemindahan status kepemilikan tanah kas desa tersebut. Kasus ini terungkap setelah Kejaksaan menerima laporan masyarakat. Sementara ini, Kejaksaan fokus pada tanah kas desa di Gunung Gedangan dan dimungkinkan juga akan menyelidiki status tanah kas desa lainnya.
Kejaksaan telah memintai keterangan sembilan orang, baik pejabat pegawai negeri sipil maupun bekas kepala desa. Bahkan, putra bekas Wali Kota Mojokerto itu juga ikut diperiksa. Gani dan putranya, Erwin Wibowo, ditengarai terlibat dalam perkara ini. “Ada keterkaitan, tapi sejauh mana, belum tahu.”
Hingga berita ini ditulis, Gani masih menjalani pemeriksaan tim Kejaksaan.
ISHOMUDDIN
Berita terpopuler
Jakarta Banjir, SBY Terbang ke Bali
Jokowi Perintahkan Buka-Tutup Pintu Air ke Istana
Lagi, Tiga TKI Tewas Ditembak di Malaysia
Banjir, Tol Menuju Bandara Soekarno-Hatta Terendam
SBY Merasa Dikhianati Tony Abbot Soal Penyadapan
Air Waduk Pluit Terancam Meluber, Ini Penyebabnya
Percakapan Akil Mochtar Soal Pembagian Suap