TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada memperkirakan hari ini rupiah akan diperdagangkan di level Rp 11.980-12.100 per dolar Amerika Serikat. Dia memperkirakan laju rupiah akan berada di atas resisten Rp 12.115. Peluang penguatan rupiah seiring pemberitaan bahwa lembaga perbankan Inggris Llyods Banking Group Plc juga memperkirakan rupiah akan menguat tahun ini.
“Sentimen-sentimen positif tersebut mampu mengimbangi apresiasi dolar AS sehingga laju rupiah pun dapat menguat. Hari ini rupiah ada kemungkinan bergerak di kisaran 11.980-12.100,” ujar Reza ketika dihubungi, Selasa, 21 Januari 2014.
Reza memprediksi rupiah masih menguat akibat surplus neraca perdagangan dan meningkatnya cadangan devisa hingga US$ 99,4 miliar. "Pelaku pasar mulai percaya bahwa kondisi fundamental perekonomian mengalami perbaikan," katanya. (Baca juga: Tekanan Dolar Surut, Kurs Regional Menguat)
Rencana lelang surat utang negara (SUN) sebesar Rp 10 triliun yang digelar hari ini dipastikan akan berpengaruh positif bagi pergerakan rupiah. Pasalnya, kata Reza, imbal hasil (yield) yang cukup tinggi dibanding surat utang regional akan menjadi daya tarik tersendiri bagi investor asing.
Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, Senin kemarin rupiah diperdagangkan di level Rp 12.110 atau menguat dibandingkan perdagangan akhir pekan lalu Rp 12.127 per dolar AS.
GALVAN YUDISTIRA
Terpopuler :
Cuaca Ekstrem, Stok Premium Aman Cuma 17 Hari
Menteri Chatib Janji Dana Bencana Gampang Cair
Cara BPK Lacak Permainan Dana Bansos
Ekspor Dilarang, Investasi Smelter Capai Rp 150 Triliun
Freeport Minta Pemerintah Jelaskan Bea Keluar