TEMPO.CO, Tasikmalaya - Pasokan cabai ke Jakarta dari petani di daerah Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, terhambat akibat banjir. Stok cabai petani menumpuk sehingga dikhawatirkan membusuk dan harganya pun anjlok.
"Kami hanya bisa pasrah dan berharap banjir segera surut," kata Ketua Kelompok Tani Raksa Taraju, Ahmad Yani, Rabu, 22 Januari 2014.
Menurut Ahmad, para petani cabai di Taraju memasok cabai merah ke Jakarta dua sampai tiga ton setiap minggu. Namun akibat banjir, petani hanya bisa memasok satu ton. "Bisa memasok satu ton pun susah, jalanan terhalang banjir," ujarnya.
Ahmad menjelaskan, perjalanan dari Taraju menuju Jakarta biasanya ditempuh dalam waktu enam jam, tapi sekarang bisa mencapai 12 jam. "Tersendat di Jakarta," ucapnya.
Ahmad mengatakan banyak petani terpaksa menumpuk cabainya karena tidak bisa segera dikirim. Para petani mengkhawatirkan cabainya membusuk.
Dalam kondisi seperti itu, harga cabai pun anjlok. Biasanya sekitar Rp 22 ribu hingga Rp 26 ribu per kilogram. Namun, saat harga cabai hanya Rp 15 ribu per kilogram. “Kalau pasokan terus tersendat, kami khawatir cabai yang membusuk semakin banyak," tutur Ahmad.
CANDRA NUGRAHA