TEMPO.CO, Manado - Sebanyak 565 rumah di Kota Manado hilang karena hanyut terbawa arus banjir bandang yang terjadi di Kota Manado, Sulawesi Utara, Rabu 15 Januari 2014 pekan lalu.
Terbanyak berada di Kecamatan Wanea sebanyak 276 rumah, Kecamatan Singkiil 143 rumah, Kecamatan Paal II 88 rumah, Kecamatan Tikala 77 rumah, Kecamatan Sario 23 rumah dan Kecamatan Mapanget 2 rumah. Dari 565 rumah yang hanyut tersebut, semuanya berada di bantaran sungai
Selain 565 rumah yang hanyut, terdapat 3.609 rumah yang rusak berat, terdapat 1.966 rumah yang rusak dengan skala sedang alias hanya perabotan dalam rumah yang hancur dan 4.789 rumah rusak ringan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Manado, Maximilian Tatahede, kepada Tempo mengatakan jika data jumlah rumah yang hilang di Kota Manado belum komplet dan masih bisa bertambah lagi.
"Ada beberapa wilayah yang masih belum melaporkan total kerugian. Tapi mudah-mudahan tidak ada yang akan bertambah lagi," kata Tatahede.
Tatahede sendiri menjelaskan untuk kerusakan secara keseluruhan di Kota Manado, termasuk 5 unit jembatan yang rusak, total kerugiannya telah mencapai hampir Rp 500 miliar dan kemungkinan akan bertambah.
"Ini masih prediksi awal kerugiannya itu Rp 500 miliar dan kemungkinan akan bertambah karena kita belum hitung semuanya," kata Tatahede kembali.
Sekadar diinformasikan, akibat bencana banjir bandang di Kota Manado, ratusan ribu penduduk masih berada di kamp-kamp pengungsian. Sementara untuk korban meninggal dunia mencapai 6 orang.
ISA ANSHAR JUSUF
Berita Terpopuler:
Media Asing Soroti Ani Yudhoyono di Instagram
Angkat Telunjuk, Hary Tanoe Tantang Tutut
Hanya Orang Gila Menuntut Jokowi Hilangkan Banjir
Mengapa Ahok Keras Menjaga Waduk Pluit?
Jokowi Kesal Pengungsi Mengemis di Jalanan