TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Princeton University di Amerika Serikat memprediksi media sosial Facebook akan kehilangan 80 persen penggunanya. Dugaan ini berdasarkan penelitian mengenai media sosial yang dianalogikan sebagai infeksi atau penyakit yang menyebar secara cepat, tapi dalam waktu singkat akan mati.
Model penelitian ini dapat digunakan untuk mempelajari adopsi masyarakat terhadap media sosial. Para peneliti menyebutkan, penurunan drastis jumlah pengguna Facebook akan terjadi antara 2015 hingga 2017. Penurunan jumlah pengguna terjadi sejalan dengan penurunan minat terhadap konten Facebook.
“Ide seperti penyakit, menyebar di tubuh manusia sebelum akhirnya mati,” tulis salah seorang peneliti, yang dikutip dari TIME, Rabu, 22 Januari 2014. Penelitian semacam itu sebelumnya berhasil dibuktikan dalam uji epidemiological atau ilmu yang mempelajari pola kesehatan dan penyakit.
Penurunan pengguna Facebook sebelumnya kerap diprediksi. Facebook harus berjuang keras menghadapi pesaingnya, seperti Twitter, Instagram, Pinterest, serta Google+. Fitur yang ditawarkan Facebook dinilai sudah ketinggalan zaman dan membosankan.
Salah satu pesaing terkuatnya adalah aplikasi foto Instagram yang pertumbuhannya kini menjadi yang tercepat. Global Web Index menyebutkan tingkat pertumbuhannya mencapai 23 persen di 32 negara. Namun, dari segi penetrasi pengguna, Facebook masih memimpin.
Instagram yang berbasis aplikasi di perangkat bergerak dinilai mampu menyedot banyak pengguna karena kemampuannya menciptakan brand awareness. Tidak seperti media sosial lainnya yang mengandalkan tampilan visual, misalnya dengan menggandeng selebritis.
TIME | TECH CRUNCH | SATWIKA MOVEMENTI
Terpopuler:
Akun Instagram Ani Yudhoyono Terpopuler di Dunia
Media Asing Soroti Ani Yudhoyono di Instagram
7 Ekspresi Sewot Ani SBY di Instagram
Jengkel Dicaci Maki, Ani SBY Sentil Istri Jokowi