TEMPO.CO, JNew York - Saham BlackBerry naik 7 persen pada hari Selasa, 21 Januari 2013, setelah Departemen Pertahanan AS mengatakan program ponsel baru mereka untuk pekerjaan unclassified terutama akan menggunakan smartphone perusahaan Kanada itu.
Sementara BlackBerry telah berjuang untuk mendapatkan kembali pangsa pasar yang hilang direnggut Apple, Samsung dan pembuat perangkat lain, perusahaan itu tetap menjadi penyedia dominan perangkat mobile di Pentagon. CEO John Chen, yang mengambil alih kepemimpinan pada bulan November, memfokuskan kembali upaya BlackBerry pada pelanggan bisnis dan pemerintah.
Dalam sebuah pernyataan pekan lalu, Badan Sistem Informasi Pertahanan (DISA) mengatakan 80.000 ponsel BlackBerry akan dimasukkan dalam program itu, yang merupakan 98 persen dari semua perangkat mobile unclassified.
Juga bagian dari program ini adalah 1.800 ponsel dan tablet yang menjalankan sistem operasi iOS Apple dan perangkat Samsung yang menggunakan Android dari Google.
Pentagon akan mulai meluncurkan versi 1.0 dari kemampuan mobilitas unclassified pada akhir Januari. Ia berencana memperluas kapasitas untuk mendukung hingga 100.000 pengguna pada akhir tahun fiskal.
DISA, yang bertanggung jawab untuk kebijakan teknologi di Pentagon, telah mengevaluasi keamanan berbagai perangkat sejak awal 2013. Program mobile yang baru ini dimaksudkan untuk memperbarui perangkat yang digunakan oleh personel Pentagon dan memungkinkan akses mobile lebih mudah untuk dokumen unclassified.
"Program mobilitas itu saat ini mendukung 16 aplikasi mobile dan dalam proses pemeriksaan 90 aplikasi lainnya," ujar DISA, sebagaimana dikutip Foxbusiness, Selasa, 21 Januari 2013.
Peluncuran besar berikutnya akan dimulai pada kuartal kedua tahun fiskal 2014, menambahkan paket kemampuan yang memungkinkan pengguna untuk mengedit dokumen Office Microsoft.
Saham BlackBerry diperdagangkan pada US$ 9,77 pada akhir Selasa pagi. Pada penutupan Jumat, saham itu naik 1,2 persen selama enam bulan terakhir.
Simak berita tekno lainnya di sini.
ERWIN Z | FOXBUSINESS
Berita lain
450 iPad Siap Dipakai Pejabat di Kenya
Heboh Instagram Ani SBY, Muncul Situs IstanaGeram
Pengguna KakaoTalk di iOS Melonjak
Pesawat Rosetta Mengejar Komet P67
16 Juta E-mail Warga Jerman Diretas