TEMPO.CO, Washington - Angin dingin kutub utara yang bergerak cepat menimpa daerah Pantai Timur Amerika Serikat, Selasa, 21 Januari 2014, menyebabkan sejumlah kantor pemerintah federal dan negara bagian tutup dan sekolah-sekolah diliburkan.
Peringatan terhadap adanya badai musim dingin berlaku dari Pegunungan Appalachian utara ke selatan New England, kata Badan Cuaca Nasional Amerika Serikat mengatakan. Termasuk dalam peringatan ini adalah semua negara Atlantik Tengah dan jalur sibuk koridor I-95 yang menghubungkan kota-kota seperti Washington, Philadelphia, New York, dan Boston.
Suhu di separuh bagian timur Amerika Serikat diperkirakan 10 hingga 25 derajat di bawah rata-rata. "Ini akan menjadi musim dingin terindah untuk daerah ini," kata Badan Cuaca Nasional dalam sebuah pernyataan.
Di Washington, ratusan ribu pekerja federal diperintahkan untuk tinggal di rumah menghadapi apa yang diperkirakan menjadi hujan salju terberat sejak turunnya salju 12,7 cm pada tahun 2011. Sekolah kota dan kantor juga tutup. Gedung Putih, Selasa, 21 Januari 2014 membatalkan acara konferensi pers.
Namun, Mahkamah Agung tetap buka untuk menyidangkan kasus dan penyelenggara demonstrasi tahunan anti-aborsi kemungkinan akan tetap menggelar aksinya, Rabu, 22 Januari 2014, meski ada cuaca buruk.
Di Maryland, pemerintah negara bagian memilih tutup dan Maryland Transit Administrasi mengurangi layanan kereta dan bus. Beberapa sekolah di North Carolina tutup lebih awal. Connecticut menutup semua sekolah, Rabu, 22 Januari 2014, dan Hartford, ibu kota negara bagian, memulangkan siswa lebih awal pada hari Selasa.
Hampir 2.300 penerbangan di Amerika Serikat yang dibatalkan pada Selasa akibat badai salju, kata FlightAware, situs yang melacak layanan penerbangan. Bandara yang terkena dampak terburuk adalah Bandara Internasional Philadelphia dan LaGuardia, New York.
Ini seperti pengulangan dari badai musim dingin yang mencengkeram sebagian besar Amerika Serikat pada awal tahun ini. Cuaca dingin dan salju beberapa pekan lalu itu menyebabkan ribuan penerbangan dibatalkan dan membuat suhu udara di sejumlah tempat lebih dingin dari daerah di dekat Kutub Utara.
Voice of America | Reuters | Abdul Manan