TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan pada April 2014 nanti konsep penataan ruang bawah tanah kawasan Monumen Nasional akan matang. Setelah itu pembangunan baru bisa dikerjakan.
"Ini masih disusun konsepnya agar lebih matang, April baru selesai," kata Jokowi di Balai Kota pada Jumat, 24 Januari 2014. Namun Jokowi mengaku tidak ingat detail besaran anggarannya. Pengerjaan ini akan melibatkan Dinas Pertamanan dan Dinas Pekerjaan Umum.
Menurut Jokowi, pembangunan ruang bawah tanah Monas ini bertujuan untuk memberi nilai lebih. Selain itu, untuk menghubungkan moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) dengan kereta di Stasiun Gambir.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sarwo Handayani mengatakan pembangunan ruang bawah tanah di Jakarta, termasuk di Monas, berpatokan pada MRT. "Jadi mengikuti arah pembangunan MRT," katanya kepada Tempo.
Menurut Yani, pembangunan MRT ini yang menjadi acuan dari arah pemanfaatan ruang bawah tanah. Konsepnya, mobilitas masyarakat tidak lagi terpusat di permukaan tanah.
Nantinya terdapat empat lorong penyeberangan di Medan Merdeka Barat, dua di antaranya terkoneksi dengan Mass Rapid Transit. Ada pula dua lorong di bawah Medan Merdeka Selatan dan Medan Merdeka Timur.
Di dalam lorong sepanjang 528 meter itu akan tersedia ruang komersial berupa kios pedagang. Kawasan Monas seluas 82 hektare ini juga hendak dilengkapi area parkir bawah tanah tiga lantai.
Lahan parkir yang setiap lantainya seluas 13 ribu meter persegi itu diperkirakan mampu memuat 1.092 mobil dan 1.536 sepeda motor. Selain ruang bawah tanah, di sisi selatan Monas bakal dibangun panggung terbuka seluas 2.352 meter persegi dengan latar belakang Tugu Monas.
SYAILENDRA
Topik Terhangat
Banjir Jakarta | Banjir Manado | BBM Akil | Anas Ditahan |
Dinas Perhubungan DKI Perketat Kelaikan Kapal Roro
Jatuh di Apartemen Cervino, Rendy Masih Kritis
Penembak Briptu Ruslan Juga Pembobol Minimarket
Tangani Banjir, DKI Diminta Konservasi Hulu Ciliwung
KM Sahabat Karam, Korban Diperkirakan 9 Orang