TEMPO.CO, Jakarta - Gizi buruk tidak hanya disebabkan berat badan kurang, melainkan pula berat badan berlebih atau obesitas. Sebab, asupan gizi yang buruk dapat pula berarti mengkonsumsi makanan yang melebihi keperluan.
Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2010, sebanyak 9,2 persen anak Indonesia mengalami obesitas. Ini terjadi karena asupan makanan yang tidak seimbang dan kurangnya aktivitas fisik. Obesitas pada anak merupakan awal buruk terjadinya penyakit degeneratif atau penyakit akibat gaya hidup, seperti diabetes tipe II maupun hipertensi.
"Pola makan yang buruk, aktivitas fisik yang kurang, serta rendahnya kontrol orang tua terhadap makanan yang dikonsumsi anak merupakan faktor dominan yang dapat meningkatkan risiko obesitas pada anak," ujar dokter spesialis gizi Laila Hayati dari Rumah Sakit Meilia Cibubur, yang disampaikan melalui surat elektronik dalam acara SOHO Better U, Rabu, 22 Januari 2014.
Menurut Laila, obesitas pada anak dapat dicegah dengan beberapa cara. Pertama, memantau pertambahan berat badan dan tinggi badan secara teratur. Kedua, menghitung indeks massa tubuh (IMT) anak secara berkala.
Selain itu, aktivitas fisik rutin tiga hingga lima kali seminggu serta melakukan pengontrolan makanan pada anak juga disarankan Laila untuk mencegah obesitas pada anak.
CHETA NILAWATY
Berita Lain:
Tak seperti Ani Yudhoyono, Michelle Obama Cuek
Langsing tanpa Operasi dengan Liposonix
Pelukis Hanafi Protes Sampul Buku 33 Tokoh Sastra
Seperti Ani SBY, Instagram Istri Assad Didebat
Selain Ani SBY, Ratu Yordania Juga Punya Instagram