TEMPO.CO, Bandung - Mobil dari arah Jakarta masih harus mengantre setidaknya sejauh empat kilometer saat melintasi jalur ambles di Jalan Tol Cipularang Kilometer 72, Purwakarta, Selasa 28 Januari 2014. Sejumlah petugas masih memperbaiki jalur ambles yang berlokasi di dekat ujung Kilometer 72.
Pantauan Tempo siang tadi, arus dari Bandung menuju Jakarta mengalir normal setelah melewati pintu Jalan Tol Pasteur. Kendaraan bisa bisa tancap gas tanpa hambatan berarti. Di beberapa titik di tepi badan jalan sebelah kiri, terlihat sejumlah petugas tol tengah menambal jalan. Ada satu titik di Kilometer 103 dan dua titik di Kilometer 91.
Arus mulai melambat di pangkal Kilometer 77. Sebab, ada perbaikan jalan mulai Kilometer 76+800. Sejumlah petugas tampak bekerja di tengah jalan sepanjang sekitar 40 meter. Sebuah eskavator terlihat nongkrong di tengah jalan. Saat melintasi titik perbaikan jalan, arus kian melambat.
Mengikuti rambu di tengah jalan, mobil ukuran kecil dipersilakan melintasi jalan di sebelah kiri titik yang diperbaiki. Mobil yang lebih besar dipersilakan melintas di kanan titik. Hampir berimpit dengan median jalan, beberapa titik di bagian ini tampak bergelombang selebar beberapa jengkal, lebih rendah atau lebih tinggi dari jalur normal. Namun arus tetap mengalir.
"Di situ (Kilometer 76) memang sedang ada perbaikan,"ujar juru bicara Polda Jawa Barat Komisaris Besar Martinus Sitompul lewat pesan pendek. Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Purwakarta Ajun Komisaris Irwandi menambahkan, perbaikan sudah dilakukan sejak lama dan belum selesai. "Kalau arus dari Bandung arah Jakarta padat, pasti ke situ bakal terjadi antrean," ucap dia.
Setelah belasan meter dari lokasi perbaikan, arus kembali melaju normal, baik ke arah pintu tol Sadang maupun Jakarta. Namun arus dari Bandung kembali sedikit tersendat saat memasuki Kilometer 72. Sebab, mulai Kilometer 72, arus dari Bandung harus berbagi dengan arus contraflow dari arah Jakarta. Arus contraflow memakan satu lajur di dekat median jalan.
Mulai titik itu, arus menuju kedua arah harus merayap pelan karena sempitnya jalur. Arus kedua arah ini harus merayap sepanjang dua kilometer. Sebelumnya, contraflow diberlakukan lantaran amblesnya badan jalan Kilometer 72+400 yang kini masih dalam tahap perbaikan.
Adapun antrean kendaraan bus, truk--tak termasuk trailer--sedan, danminibus dari arah Jakarta tampak mengular menjelang pintu jalur contraflow di Kilometer 70. Antrean di jalur Jakarta arah ke Bandung ini berujung di sekitar Kilometer 68. Untuk kendaraan asal Jakarta tujuan Bandung, peringatan ihwal antrean tersebut sudah diberikan kepolisian di simpang jalur Purbaleunyi-Dawuan di Kilometer 66.
ERICK P. HARDI
