TEMPO.CO, Beijing - Kendaraan jelajah milik Cina, Jade Rabbit, tengah mengalami keadaan yang disebut "kelainan kontrol mekanik". Masalah ini menjadi hambatan atas misi penting dan program ambisius luar angkasa pemerintah Cina.
Walau begitu, Cina tak mau mengakui kelainan ini sebagai bentuk kegagalan misi. Mereka hanya menyebutkan, kelainan ini terjadi karena "lingkungan permukaan bulan yang rumit," demikian pernyataan resmi dari State Administration of Science, Technology and Industry for National Defence (SASTIND) Cina, seperti dikutip dari laman Physorg, Senin, 27 Januari 2014.
Sayangnya, tidak ada keterangan lebih lanjut mengenai kelainan yang dialami kendaraan jelajah Jade Rabbit itu. Bahkan tak ada informasi apa pun pada laman SASTIND mengenai perkembangan misi Cina ke bulan tersebut.
Adanya kelainan pada Jade Rabbit ditanggapi beragam oleh masyarakat Cina. "Kelinci kecil, kami berdoa untukmu," tulis salah satu pengguna media sosial versi Cina, Sina Weibo. "Dalam eksplorasi luar angkasa, bukan hanya banyak hal yang menarik, tapi juga kesulitan-kesulitan," tulis pengguna lainnya.
Jade Rabbit, atau Yutu dalam bahasa Cina, diluncurkan ke bulan pada 15 Desember 2013, beberapa jam setelah pesawat antariksa The Chang’e-3 mendarat. Pesawat itu menjalankan misinya untuk mencari sumber-sumber daya alam di permukaan bulan. Cina menjadi negara ketiga yang melaksanakan misi penjelajahan bulan, setelah Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Pada 2007, Cina meluncurkan orbiter bulan pertamanya, The Chang’e-1, yang namanya diambil dari nama dewi bulan, dan mengambil foto-foto permukaan bulan serta menganalisis distribusi elemen.
PHYSORG | SMH | ROSALINA