TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya Muhammad Machmud mengatakan pihaknya tidak akan memberi persetujuan bila Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengajukan surat pengunduran diri. Hingga detik ini, Mahmud mengaku belum menerima surat tersebut.
"Kalau saya setuju, artinya saya merusak Kota Surabaya. Jadi tidak akan saya biarkan beliau mundur," kata Machmud saat dihubungi Tempo, Rabu, 29 Januari 2014.
Machmud merupakan salah satu orang yang dekat dengan Risma. Pada beberapa kesempatan, dia sering bersama Risma dan terlihat sangat akrab. Ketika ditanya apakah Risma pernah mengungkapkan kepadanya soal rencana pengunduran diri Risma, Machmud tidak menjawab dengan pasti. "Itu rahasia, ya," katanya.
Di samping itu, Machmud juga akan mendukung Risma untuk mencalonkan diri sebagai Wali Kota Surabaya kembali pada periode mendatang. Bila diizinkan, dia mengaku siap mendampinginya sebagai Wakil Wali Kota Surabaya. "Kota ini sudah sangat baik sejak dipimpin Bu Risma. Kalau enggak ada Bu Risma, mungkin orang-orangnya kembali rusak," ujar Machmud.
Isu mundurnya Risma ini muncul setelah Whisnu Sakti Buana terpilih sebagai Wakil Wali Kota Surabaya. Kabarnya, Risma tidak setuju atas pemilihan tersebut. Namun hingga saat ini, wartawan belum dapat menghubungi Risma. Suasana rumahnya juga sangat sepi. Beberapa kali Tempo mengetuk pagar rumahnya, tak ada jawaban.
Risma absen dari kegiatannya mulai Jumat, 24 Januari 2014, bertepatan dengan pelantikan Whisnu Sakti Buana sebagai Wakil Wali Kota Surabaya. Absennya Risma cukup lama ini memperkuat spekulasi bahwa Risma akan mundur, meski Sekretaris Pemerintah Kota Surabaya Hendro Gunawan menepis isu itu.
Dewi Suci Rahayu
Berita Terkait:
Sakit Radang, Wali Kota Surabaya Absen Lima Hari
Whisnu Sakti: Saya Nurut Wali Kota Risma
Wakil Wali Kota Surabaya Dilantik, Risma Absen
Berita Lainnya:
Tertawa, Ahok: Pekerjaan Termudah Itu Pengamat
Hindari Sorotan, Hakim Vica Akan Ditarik ke Pengadilan Tinggi
Jokowi Dirayu Miss Universe 2013
Airin dan Atut Chosiyah Berebut Jadi Tuan Tanah
Jakarta Dikepung Calon Banjir Besar
Mobil 'Wah' Adik Ratu Atut Ditaksir Rp 30 M