TEMPO.CO , Medan: Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumateta Utara yang meletus mulai September 2013 mulai menunjukkan tanda-tanda menuju normal. Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB) merencanakan memulangkan pengungsi ke desa masing-masing.
Kepala BNPB Syamsul Maarif mengungkapkan rencana pemulangan pengungsi dari 16 desa di kaki Gunung Sinabung saat rapat koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Kamis 30 Januari 2014. Maarif menjelaskan kepada Gubernur Sumatera Utara tentang rencana mengembalikan 4.639 keluarga atau 13.828 jiwa pengungsi dari 16 desa di luar radius 5 kilometer jika kondisi Sinabung terus menurun (kembali normal).
Menurut Maarif, saat ini perkembangan Gunung Sinabung dari hari ke hari semakin baik dan tenang." Sehingga kami usulkan pengungsi dari 16 desa di luar radius 5 kilometer sudah bisa kembali ke pemukiman. Rencana ini masih dalam tahap sosialisasi dan pengamatan terus menerus," kata Maarif.
Tahap pertama, ujarnya, setelah Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi menyatakan bahwa radius 5 kilometer sudah aman. Namun pemulangan itu, ujar Maarif, baru bisa dilaksanakan jika infrastruktur desa sudah selesai diperbaiki. "Misalnya jalanan sudah bersih bisa dilalui kenderaan, aliran listrik harus hidup."
Jika kondisi terus membaik maka masuk tahap kedua, memulangkan warga dari radius 3 kilometer.
Jika warga 16 desa ini di kembalikan ke desa masing-masing, Maarif melanjutkan, pemerintah harus segera memperhatikan lahan pertanian, penyediaan bibit, dan alat-alat pertanian. "Selain itu akan diberikan cash for work (padat karya) sebesar Rp 50.000 per hari dari BNPB yang disalurkan lewat bank dan jaminan hidup dari Kementerian Sosial Rp 6.000 per hari," tutur Maarif.
Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho meminta pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemprov Sumut membantu rencana pemulangan pengungsi yang direncanakan Kepala BNPB sebagai Komandan Satuan Tugas Nasional Bencana Sinabung. Gatot juga memuji peran TNI dan POLRI yang terus aktif dan sigap memberikan pelayanan kepada masyarakat pengungsi di Kabupaten Karo.
SAHAT SIMATUPANG