TEMPO.CO, Surabaya - Kebun Binatang Surabaya (KBS) kembali kehilangan koleksi satwanya. Seekor kijang ditemukan mati di kandangnya sekitar pukul 13.00 siang ini.
Belum ada kepastian perihal penyebab kematian kijang tersebut. Dokter hewan Liang Kaspe mengatakan saat ini pihaknya masih dalam proses mengotopsi. "Masih diotopsi, tapi saya tidak ikut menangani karena saya libur," kata Liang, saat dihubungi Tempo, Jumat, 31 Januari 2014.
Saat ditanya usianya si kijang, Liang mengaku tidak tahu. Dia hanya mengatakan bahwa kijang itu merupakan satwa Indonesia asli.
Kepala Hubungan Masyarakat KBS Agus Supangkat mengatakan hasil otopsi baru dapat dikabarkan besok. Sebab, hari ini para karyawan KBS masuk kerja setengah hari. "Besok saja ya. Kami juga belum tahu," kata dia. (Baca: Sebagian Satwa Limpahan Kebun Binatang Surabaya Mati)
Pada Januari, terdapat empat satwa yang mati di KBS. Pekan pertama ada dua satwa mati, yaitu gnu Afrika dan singa Afrika. Gnu mati akibat kembung, sedangkan singa Afrika mati dalam kondisi yang tidak wajar. Kemudian pekan berikutnya kambing gunung ditemukan mati di kandangnya karena berkelahi antar teman sekandangnya. Di akhir bulan ini, giliran kijang betina mati.
Tempo belum mendapat konfirmasi dari pihak-pihak terkait soal kematian kijang betina itu. Belum dapat dipastikan pula apakah matinya dalam kondisi wajar atau tidak.
DEWI SUCI RAHAYU
Berita Terpopuler
KPK Tangkap Buron Anggoro 'Cicak-Buaya'?
Jadi Saksi, Akil Mochtar Gertak Pengacara
JK Sibuk Cari Amplop Honor dari KPK
Anggoro 'Cicak-Buaya' Ditangkap di Shenzhen