TEMPO.CO, Jakarta - Analis pasar modal dari Trust Securities, Reza Priyambada, mengatakan dalam empat hari perdagangan pekan lalu Indeks Harga Saham Gabungan berbalik melemah, meskipun sempat hijau di akhir pekan. "Upaya IHSG untuk bertengger di zona hijau dalam dua hari terakhir belum dapat membayar lunas penurunan yang terjadi sejak awal pekan," kata Reza, dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu, 1 Februari, 2014.
Sepanjang pekan kemarin, investor asing kembali mencatatkan nett sell Rp 1,57 triliun lebih tinggi dibandingkan dengan nett buy senilai Rp 803,25 miliar. Selama sepekan tersebut, IHSG melemah 18,59 poin (-0,24 persen), lebih rendah dari sebelum naik 25,11 poin (0,57 persen).
Semua indeks utama terpangkas. Pelemahan dipimpin indeks DBX (-1,04 persen), LQ45 (0,71 persen), MBX (0,32 persen). Sementara indeks sektoral tercatat variatif di mana penguatan hanya dialami indeks industri dasar yang naik 1,56 persen diikuti infrastruktur (1,22 persen) dan manufaktur. Sementara itu, pelemahan dialami indeks pertambangan (-3,75 persen), lalu perkebunan (-1,96 persen), dan aneka industri (-1,60 persen).
Laju indeks pekan lalu, kata Reza, sempat berada di bawah kisaran target support (4386-4421) sehingga dapat membuka peluang pelemahan. Meski IHSG masih diharapkan menguat, pasar perlu mewaspadai potensi pelemahan jika sentimen yang ada, terutama rilis data-data makro Indonesia, kurang sesuai dengan estimasi pasar.
Reza memprediksikan pada perdagangan Senin, 3 Februari 2014, IHSG akan berada pada support 4340-4372 dan resistance 4425-4434. Adapun selama sepekan mendatang, indeks diperkirakan berada pada rentang support 4269-4325 dan resisten 4448-4476.
FAIZ NASHRILLAH
Berita lain:
Penjualan Tablet Melonjak
Semua Boleh Pakai Foto Gus Dur, Kecuali Partai Ini
Llorente Antusias Sambut Kedatangan Osvaldo
Murry Wafat Koes Plus Tersisa Yon dan Yok Koeswoyo
Jokowi 'Corat-coret' Direksi PT Transjakarta