TEMPO.CO, Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyatakan Pemilu 2014 akan ditandai dengan berakhirnya kekuasaan Partai Demokrat. Setelah memperoleh suara 21 persen pada Pemilu 2009, hasil survei LSI menunjukkan dukungan kepada Partai Demokrat kini tinggal 4,7 persen.
"Elektabilitas Demokrat terus merosot tak terbendung," kata peneliti LSI, Adjie Alfaraby, Ahad, 2 Februari 2014. Menurut Adjie, suara yang diraih Demokrat bahkan lebih kecil ketimbang suara mereka pada Pemilu 2004 yang kala itu besarnya 7,45 persen.
Adjie mengatakan perolehan suara kala itu disebabkan figur Susilo Bambang Yudhoyono. Ketokohan SBY dinilai mampu membuat Demokrat menjadi pemenang pada Pemilu 2009 dan SBY terpilih sebagai presiden untuk kedua kalinya. Kini SBY menjadi Ketua Umum Demokrat.
Kini, kondisi justru berbanding terbalik. Selain suara yang merosot drastis, elektabilitas peserta Konvensi Partai Demokrat juga hanya memperoleh dukungan rata-rata di bawah 5 persen. Dia mencontohkan elektabilitas Dahlah Iskan, Menteri BUMN sekaligus peserta konvensi, sebesar 2,5 persen, Pramono Edhie Wibowo 2,3 persen, Marzuki Alie 2 persen. Bahkan delapan nama peserta Konvensi Partai Demokrat elektabilitasnya di bawah 2 persen.
Jika elektabilitas Demokrat terus menurun sampai pemilu 9 April nanti, bukan tak mungkin partai ini tak akan lolos ke Senayan. Sebab, ambang batas parlemen adalah 3,5 persen suara nasional.
Survei LSI diselenggarakan pada 6-16 Januari 2014 dengan metode sistem acak berjenjang. Jumlah responden sebanyak 1.200 orang dengan toleransi kesalahan sebesar 2,9 persen. Survei dilakukan di 33 provinsi dan dilengkapi dengan penelitian kualitatif. LSI mengklaim survei ini dibiayai secara mandiri.
WAYAN AGUS PURNOMO
Berita Lain:
Aher Sudah Siap Jadi Capres PKS
Sesama Capres, Ali Masykur Bakal Periksa Gita
PKS Putusan Soal Capres Sabtu Sore Ini
Bambang Soesatyo: Gita Lari dari Tanggung Jawab