TEMPO.CO - Tak seperti olahraga konvensional pada umumnya, berlatih Tabata hanya memerlukan waktu empat menit. Sudah pasti kegiatan makan siang orang kantoran jauh lebih lama dari olahraga ini.
Namun jangan meremehkan angka empat menit milik Tabata. Sebab, efeknya jauh lebih hebat daripada berlari atau berjalan di treadmill selama setengah jam.
Metode latihan ini memang diciptakan Profesor Izumi Tabata dari Jepang dengan intensitas gerakan supertinggi.
Siapa pun yang melakukannya akan merasa lelah, pegal-pegal, sampai mual. Sang profesor menciptakan Tabata berdasarkan riset terhadap atlet speed skating.
"Ketika pertama kali melakukann sesi Tabata, saya tidak tahu apa yang memukuli tubuh saya," kata pemenang medali perak Olimpiade cabang senam, Louis Smith, kepada Telegraph beberapa waktu lalu. Sebenarnya gerakan Tabata sama seperti olahraga lain. Yang perlu diperhatikan hanyalah waktunya.
Dalam waktu yang sangat terbatas itu harus mencakup 20 detik gerakan berintensitas tinggi, kemudian istirahat 10 detik. Lalu lakukan gerakan lainnya selama 20 detik dan istirahat lagi 10 detik. Begitu seterusnya selama empat menit atau delapan kali interval.
SORTA TOBING | TELEGRAPH