TEMPO.CO, Cisarua - Seorang warga Iran ditemukan terlihat bingung oleh sepasang suami-istri penduduk Cisarua, Jawa Barat, yang tiba-tiba mengetuk pintu rumahnya pada 17 Januari lalu. Pria Iran itu mengaku baru saja mendarat setelah terombang-ambing di tengah samudera.
Kepada pasangan suami-istri itu, pria bertubuh tinggi ini menceritakan apa yang telah dialami sehingga terdampar di wilayah Indonesia. Menurut pria itu, kapal yang ditumpangi para pencari suaka ini tengah berlabuh menuju Australia ketika ditangkap oleh sebuah kapal penjaga perbatasan.
Kala itu, pria Iran itu mengatakan, para pasukan dari kapal penjaga langsung menyergap kapal yang bermuatan 90 orang itu. Kemudian, para pencari suaka yang kebanyakan berasal dari Iran dan Sri Langka dipindahkan ke kapal lain dan dibawa mengelilingi Pulau Christmast, Australia, selama 10 hari.
"Tak hanya laki-laki, perempuan dan anak-anak pun termasuk ke dalam rombongan para pencari suaka," kata si pria Iran. Selama mengelilingi pulau, kata dia, para penjaga perbatasan Australia memberi makanan dan minuman. "Juga difoto," ujar pria Iran itu seperti yang dilansir News.com.au.
Pada hari kesepuluh, ujar dia, rombongan dipaksa masuk ke sekoci berbentuk aneh. "Ada yang menolak, tapi didorong oleh mereka," ujar dia mengacu pada para penjaga. (Baca: Imigran Mengaku Disiksa di Australia)
Kemudian, mereka diberangkatkan kembali menuju Indonesia dengan membawa dokumen bertuliskan: Tidak memasuki perairan Australia. Dalam perjalanan menuju Indonesia, pria Iran itu mengatakan, rombongan dikawal oleh Komando Penjaga Perbatasan Australia hingga tiba di dekat wilayah Indonesia.
Para pencari suaka pun berhamburan keluar setibanya mereka di wilayah Indonesia. "Kami berlarian ke daratan, menuju hutan," kata pria itu. "Dua hari kami kebingungan di dalam hutan, mencari cara untuk bisa ke Cisarua," ucapnya. Tiga orang meninggal dalam pengembaraan di hutan itu.
Kapal yang digunakan oleh mereka pun telah ditemukan oleh TNI Angkatan Laut yang menjaga wilayah perairan Pelabuhan Ratu. Kopral Sukendi, seorang anggota TNI AL, menemukan kapal itu terdampar. Sekoci bermerek Vanguard itu, yang diyakini dipakai membawa para pencari suaka kembali ke Tanah Air, ditempatkan di Pelabuhan Ratu. Sukendar berkata, "Dengan senang hati saya akan mengambil sekoci ini untuk patroli di pantai."
AMRI MAHBUB | NEWS.COM.AU
Berita Terkait
Rumah Imigrasi Batam Dibantu Rp 500 Juta per Bulan
Imigrasi Akui Tak Mudah Berantas 'Pelabuhan Tikus'
Ratusan 'Pelabuhan Tikus' Beroperasi di Riau
Cegah Imigran Gelap, Menlu Tolak Polisi Australia