Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Strategi Indonesia Menjadi Negara Maju

Editor

Muchamad Nafi

image-gnews
Warga melintasi kebun kosong di sebuah kampung yang berdampingan dengan bangunan apartemen mewah di kawasan Kemang, Jakarta Selatan (26/12). TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo.
Warga melintasi kebun kosong di sebuah kampung yang berdampingan dengan bangunan apartemen mewah di kawasan Kemang, Jakarta Selatan (26/12). TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo.
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta - Wakil Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, mengatakan Indonesia harus melakukan transformasi struktural untuk keluar dari negara berpendapatan menengah (middle income trap). Menurut dia, setidaknya ada tiga perubahan struktural, yaitu peningkatan produktivitas, transformasi ekonomi dan teknologi, serta penyelesaian masalah inequality untuk mendorong peningkatan pertumbuhan Indonesia.

"Perlu reformasi struktural untuk naik kelas. Syaratnya, produktivitas harus ditingkatkan. Pertumbuhan ekonomi harus dirasakan oleh semua masyarakat," kata Bambang di Jakarta, Kamis, 6 Februari 2014.

Menurutnya, dengan asumsi pertumbuhan penduduk sekitar 1,3 persen, untuk mencapai high incomes countries seiring berakhirnya periode bonus demografi pada 2030 maka Produk Domestik Bruto per kapita harus tumbuh 5,7 persen (atau PDB rill tumbuh 6,9 - 7 persen). "Transformasi struktural adalah dengan perbaikan rasio yang naik dan pertumbuhan investasi harus meningkat," katanya.

Secara makro, transformasi struktural untuk pertumbuhan yang lebih tinggi dapat dilakukan melalui peningkatan investasi yang lebih efisien. Menurut Bambang, peningkatan rasio investasi tersebut dilakukan dengan kebijakan financial deepening, perbaikan efisiensi, dan fungsi intermediasi. Selain itu, transformasi tersebut dengan meningkatan belanja infrastruktur, peningkatan penerimaan perpajakan, perbaikan struktur belanja, dan menarik investasi.

Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia, Darmin Nasution mengatakan Indonesia harus mencari pola pendekatan dan strategi untuk menjawab persoalan ini. Namun, Darmin mengatakan, satu hal yang harus disepakati untuk menghindari negara berpenghasilan menegah yaitu human capital. Menurut dia, beberapa hal seperti anggaran pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk menunjang kualitas sumber daya manusia dengan meningkatkan kompetensi dan keterampilan.

"Korea Selatan konon pada waktu masuk kelompok negara berpendapatan menengah pendidikannya sudah lebih baik," kata dia. (Baca pula: Jadi Negara Maju, Ekonomi Harus Tumbuh 7 Persen).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Armida Alisjahbana setuju sumber daya manusia harus ditingkatkan. Menurut dia, peningkatan kualitas sumber daya manusia didorong oleh bonus demografi yang mempunyai rasio ketergantungan paling rendah pada 2028-2030. "Angkatan kerja produktif akan menjadi kekuatan yang besar dalam menggerakan ekonomi," katanya.

Selain itu, Armida mengatakan investasi sebagai physical capital juga harus ditingkatakan. Peranan investasi terhadap pertumbuhan pada 2013 sebesar 31,7 persen PDB masih mempunyai ruang untuk ditingkatkan menjadi 45 persen dalam jangka panjang. "Selain itu harus mendorong peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi serta inovasi untuk meningkatakan produktivitas kegiatan ekonomi," ujarnya.

Untuk pengembangan iptek tersebut, Armida mengatakan diperlukan peningkatan investasi resources and developement (R&D) dari pemerintah dan swasta. Pembangunan industri juga harus dilakuakan. Untuk menjadi negara maju yang berpenduduk besar kerap mengalami fase industrialisasi yang cukup panjang. "Negara berpenduduk besar tidak mempunyai keleluasaan yang besar untuk cepat beralih pada sektor tersier sebagai penggerak utama ekonomi," katanya.

ANGGA SUKMA WIJAYA


Berita Lain:
Banjir di Istana, Jokowi: Itu Bertahun-tahun Tak Dikeruk!
Ahok: Pengusaha Tionghoa Bantu 51 Truk Sampah  
Waduk Pluit Kritis, Air Melimpas ke Jalan  
Banjir di Jakarta Utara, Hindari Jalan Ini  
Waduk Pluit Siaga I, Muara Sungai Tertahan Air Laut
Potensi Hujan Lebat di Jawa sampai Maret  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

8 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani TEMPO/Tony Hartawan
Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.


Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

1 hari lalu

Ilustrasi investasi. pixabay
Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.


Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

2 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.


Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

2 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.


Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

2 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.


Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

2 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto, saat ditemui usai mengumpulkan 45 tim hukum Prabowo-Gibran di kediamannya, Jl. Kertanegara No 4, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.


Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

4 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers ihwal antisipasi dampak konflik Iran-Israel di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat pada Kamis, 17 April 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.


Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

5 hari lalu

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan pada sebuah panel bertajuk
Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.


Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

6 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers ihwal antisipasi dampak konflik Iran-Israel di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat pada Kamis, 17 April 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.


Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

8 hari lalu

Komandan Militer Iran Nyatakan Siap Hadapi Serangan Israel
Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.