TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berencana merevitalisasi 23 unit rumah potong hewan (RPH) yang tersebar secara nasional di sentra-sentra produksi ternak. Revitalisasi ini menyangkut upaya pemerintah menggenjot produksi daging dalam negeri.
"Kementerian Pertanian mengalokasikan anggaran sebesar Rp 62,5 miliar untuk kegiatan revitalisasi tersebut," kata Direktur jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Syukur Iwantoro, dalam keterangan resmi yang dirilis Kementerian Pertanian, Jumat, 7 Februari 2014. (Baca juga : Sapi Terlambat Dipotong, Harga Daging Melonjak)
Syukur mengatakan, dengan revitalisasi RPH ini, daging yang dipotong bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus. "Kebutuhan-kebutuhan khusus tersebut seperti konsumen di Jabodetabek, seperti industri, hotel, dan restauran," ujarnya. Selain itu, daging bisa dipotong sesuai dengan ukuran sehingga memudahkan pengangkutan.
Dari 23 unit RPH yang akan direvitalisasi tersebut, beberapa di antaranya tersebar di NTB, yakni di Kabupaten Bima dan Lombok Tengah. Syukur mengungkapkan RPH di NTB dipilih untuk direvitalisasi karena biaya produksi daging lokal yang dihasilkan peternak di NTB masih rendah. (Lihat juga : Impor Sapi Tak Perlu Pemeriksaan Kesehatan Lagi)
"Karena mampu menghemat biaya pakan, mampu menghasilkan daging dengan kualitas yang lebih baik dengan harga yang bersaing," ujarnya.
Untuk mendukung revitalisasi ini, pemerintah mencoba menggandeng sejumlah badan usaha berpelat merah dan swasta. "Badan usaha milik negara atau swasta kami tawarkan untuk bermitra dengan RPH-RPH yang sedang dan sudah kami revitalisasi untuk memasarkan daging ke wilayah Jabodetabek." (Berita lain : Di Balik Mundurnya Menteri Gita Wirjawan)
Sepanjang 2013, pemerintah telah merevitalisasi sejumlah RPH di NTB, seperti di Kota Bima, Kabupaten Dompu, Lombok Timur, Lombok Utara, Lombok Barat, dan Sumbawa. Kemitraan dalam hal pemasaran hasil RPH Banyumulek dan RPH Potoe Tanoe tercatat sudah ditawarkan kepada PT Berdikari.
AYU PRIMA SANDI
Terpopuler :
Bunga Duka Jokowi Hingga Prabowo Buat Lukminto
Tinggalkan Bisnis PC, Sony Jual Divisi VAIO
Wamen ESDM: Freeport Mau Tutup Tambang? Silakan!
Strategi Indonesia Menjadi Negara Maju