TEMPO.CO, Subang - Jalan rusak di jalur utama Pantai Utara (Pantura) serta jalur tengah dan selatan di Subang, Jawa Barat, telah mengakibatkan belasan pengendara sepeda motor tewas dalam kecelakaan. "Totalnya 16 orang tewas dari 40 insiden kecelakaan yang terjadi pascabanjir Januari lalu," kata Kepala Satlantas Polres Subang Ajun Komisaris Ricko A. Taruna, Selasa, 11, Februari 2014.
Menurut Ricko, sebelum ada perbaikan jalan yang dilakukan personel TNI AD dalam tiga hari terakhir, Pantura terus memakan korban. "Hampir setiap hari ada saja kecelakaan di sana," ujar Ricko.
Sebelumnya, kondisi jalur Pantura di Subang sepanjang 45 kilometer mulai dari Jembatan Gamon di tapal batas Karawang hingga Jembatan Sewo di perbatasan Indramayu rusak parah. "Hampir di semua titik ada lubang-lubang dalam menganga," kata Kepala Polres Subang Ajun Komisaris Besar Chicko Ardwiatto.
Menurut Chicko, kedalaman lubang mencapai 5-20 sentimeter dengan lebar 1-3 meter. Kondisi serupa juga ditemui di jalan provinsi jalur tengah dan selatan Subang. "Kami juga menerjunkan anggota lalu lintas untuk memperbaiki ruas jalur Dangdeur yang kerusakannya paling parah," katanya.
Sekarang, kata dia, setelah ada penambalan lubang dengan batu, kondisi jalan sudah lumayan bagus. Potensi terjadi kecelakaan pun mengecil. Namun kendaraan masih belum bisa melaju dengan leluasa. Kendaraan masih tetap harus merayap dengan kecepatan 30 kilometer per jam.
"Kondisinya sudah lumayan, tapi tetap saja belum nyaman," ujar Kosasih, sopir truk jurusan Cirebon-Jakarta.
NANANG SUTISNA