TEMPO.CO, Jakarta - Android bisa jadi pemenang dalam perang perangkat mobile, terutama di sektor ponsel. Microsoft, dengan Windows Phone, mungkin masih kalah jauh. Namun tampaknya Microsoft juga diuntungkan dengan larisnya Android.
Menurut hitung-hitungan Nomura, sebuah firma riset market, dalam setahun Microsoft menerima US$ 1,6 miliar atau sekitar Rp 19,5 triliun terkait dengan lisensi Microsoft yang digunakan dalam perangkat Android. Pendapatan Microsoft ini lima kali lebih banyak daripada hasil penjualan ponsel perusahaan itu sendiri, Windows Phone.
Menurut analis Nomura, Rick Sherland, Senin, 10 Februari 2014, dalam tiap perangkat Android yang terjual, Microsoft menarik sekitar US$ 5 (kisaran Rp 60 ribu). Microsoft menguasai 70 persen pasar dengan perjanjian lisensi. Pada 2013, menurut kalkulasi Rick, Microsoft menerima US$ 1,6 miliar atau sekitar Rp 19,5 triliun. Tahun ini diperkirakan Microsoft akan menerima US$ 1,73 miliar atau sekitar Rp 20,75 triliun, dan pada 2015 Microsoft bisa menerima sekitar Rp 21,9 triliun.
Angka ini jelas melebihi pendapatan Microsoft dari ponsel Windows Phone. Tahun fiskal 2013, Microsoft hanya meraup pendapatan US$ 3,3 miliar atau sekitar Rp 40 triliun dengan laba kotor Rp 4,1 triliun. (Baca: Microsoft Investasi Rp 180 Miliar di Foursquare)
Microsoft tak pernah terbuka mengenai perjanjiannya dengan pabrikan OEM. Microsoft hanya menyatakan hampir semua pabrikan memiliki perjanjian lisensi dengannya. Dengan pendapatan lumayan ini, Microsoft bisa menyuplai proyek divisi Microsoft Entertainment and Device, seperti Skype dan Windows Phone. Divisi game juga "berdarah-darah" karena menyedot sekitar Rp 24 triliun setahun. Jika tak ada pemasukan dari Android, divisi Microsoft Entertainment and Device bisa menghabiskan sekitar Rp 30 triliun setahun.
NURROCHMI | ANDROIDHEADLINE | SDNET
Baca Juga:
Flappy Bird Akhirnya Dimatikan
Layar iPhone Akan Berlapis Safir Kristal
Awas, Peretas Rusak Ponsel Lewat Snapchat
Warga AS Pilih Smartphone Ketimbang Bercinta