TEMPO.CO, Jakarta - Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air, Agus Soedjono, mengatakan terkait dengan kabut tebal yang menyelimuti beberapa kota besar, yaitu Pekanbaru, Palembang dan Pontianak dalam beberapa hari ini, maskapainya menunggu rilis dari Air Traffic Controller masing-masing bandara terkait hal ini. Kondisi ini, menurut Agus, memang sering terjadi, apalagi di hutan gambut Sumatera dan Kalimantan.
"Kami intinya menunggu laporan dari otoritas bandara setempat terkait hal ini. Kalau ada pengumuman penundaan maka akan kita tunda. Kami sebagai maskapai juga sangat memperhatikan keselamatan penumpang," ujar Agus ketika dihubungi, Rabu, 12 Februari 2014.
Menurut Agus, maskapai sudah melakukan sosialisasi pada penumpang sejak jauh hari sebelumnya. Penumpang pun sebenarnya sudah cukup aware dengan kondisi seperti ini. "Malah sebenarnya penumpang yang tahu duluan terkait dengan hal ini," ujarnya.
Maskapai Sriwijaya Air belum mengambil keputusan dan masih akan menunggu laporan dari pihak otoritas bandara. Tujuannya agar penumpang tidak mengalami kebingungan. "Antisipasi ada, tetapi kami masih menunggu release resmi terkait kabut ini dari otoritas setempat."
Sebelumnya dikabarkan bahwa tiga kota, yaitu Palembang, Pontianak dan Pekanbaru diselimuti kabut beberapa hari terakhir. Bandara Pekanbaru, Sultan Syarif Kasim II selama lebih dari sepekan dilaporkan diselimuti kabut kebal. Kabut juga dilaporkan terjadi di Bandara Palembang, Sultan Mahmud Badaruddin II. Lima penerbangan terpaksa dialihkan dan ditunda.
GALVAN YUDISTIRA | RIYAN NOFITRA