Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kebun Binatang Bandung Bantah Siksa Orang Utan  

Editor

Eni Saeni

image-gnews
Siska (40), seekor Orangutan Kalimantan (Pongo Pygmaeus) dikandang perawatan Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Cilandak, Jakarta, (28/1). Saat ini, koleksi orangutan di TMR berjumlah 44 ekor atau 39 ekor orangutan Kalimantan dan 5 ekor orangutan Sumatera. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Siska (40), seekor Orangutan Kalimantan (Pongo Pygmaeus) dikandang perawatan Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Cilandak, Jakarta, (28/1). Saat ini, koleksi orangutan di TMR berjumlah 44 ekor atau 39 ekor orangutan Kalimantan dan 5 ekor orangutan Sumatera. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Pengelola Kebun Binatang Bandung membantah tudingan telah menyiksa  seekor orang utan seperti dalam video yang diunggah di YouTube. Menurut Kepala Bidang Pendidikan dan Hubungan Masyarakat Yayasan Margasatwa Tamansari Sudaryo, video tersebut terlalu didramatisasi pengunggahnya melalui narasi.

"Adegan pawang menghantam dada orang utan dengan lututnya tidak seperti penonton YouTube lihat," kata Sudaryo saat dihubungi Tempo, Rabu, 12 Februari 201

Menurut dia, adegan itu merupakan upaya pawang untuk membantu orang utan tersebut duduk di pangkuan pengunjung yang ingin berfoto dengannya. "Pawang itu sudah kami hukum," ujarnya.

Namun hukuman itu bukan karena dia menyiksa orang utan bernama Atim itu, melainkan membawa sepotong kayu saat mengontrol perilaku Atim. Yayasannya, kata Sudaryo, telah memindahkan pawang itu ke divisi lain, tapi tetap mengurusi hewan sesuai kepiawaiannya.

Atim adalah orang utan Sumatera berusia 12 tahun. Saat ini, kata Sudaryo, orang utan jantan itu tinggal bersama empat orang utan Sumatera dan tiga orang utan Kalimantan lainnya. "Atim juga diberikan kandang yang cukup representatif baginya," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Video yang diunggah pengguna YouTube dengan nama Coid5th itu diklaim memuat penyiksaan Atim oleh pawangnya. Atim disiksa karena bandel ketika dipaksa bergaya dengan sepasang remaja yang ingin mengambil gambar bersamanya.

Penyiksaan yang diambil dari kamera amatir berdurasi 1 menit 16 detik itu memperlihatkan seorang pawang memukul dada orang utan dengan dengkulnya.

Video itu membuat masyarakat resah dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pun kesal. Kepada Tempo, Ridwan akan mengambil alih pengelolaan Kebun Binatang Bandung yang berdiri sejak zaman Belanda pada 1930 dengan alasan kebun binatang itu belum membayar pajak daerah. "Padahal lahan yang mereka pakai adalah aset Pemerintah Kota Bandung," kata Ridwan.

PERSIANA GALIH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

20 Juni 2021

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park. Dok. Felicia Suadika
Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park memiliki 420 ekor satwa dari 62 jenis satwa.


Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

16 Februari 2021

Kawanan ekor gorila berada di kandangnya setelah dua kawanannya dinyatakan positif COVID-19 usai jatuh sakit  di Taman Safari Kebun Binatang San Diego di San Diego, California. San Diego Zoo
Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

Delapan gorila di Kebun Binatang San Diego telah pulih sepenuhnya setelah tertular Covid-19 bulan lalu.


Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

19 Juni 2018

Sejumlah pengunjung melihat hewan yang berada di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, 16 Juni 2018. Hari libur Lebaran kedua banyak dimanfaatkan ribuan warga untuk berlibur ke Kebun Binatang Ragunan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

Dokter hewan menyarankan Kebun Binatang Ragunan membatasi jumlah pengunjung agar satwa tidak stres.


Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

19 Juni 2018

Halte Transjakarta Dukuh Atas dengan tujuan Ragunan di padati antrian warga Jakarta, (01/01). Meski antrian panjang dan berdesakan warga Jakarta tetap antusias untuk berlibur ke kebun Binatang Ragunan. TEMPO/Dasril Roszandi
Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

PT Transjakarta mencatat jumlah penumpang bus Transjakarta rute Kebun Binatang Ragunan mengalami peningkatan selama libur Lebaran 2018.


Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

19 Juni 2018

Sejumlah pengunjung memadati Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, 16 Juni 2018. Pihak Kebun Binatang Ragunan menargetkan 800 ribu pengunjung selama 15-24 Juni 2018 atau sekitar 80 ribu pengunjung per hari. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

Disebut minim tempat sampah, begini tanggapan pengelola Kebun Binatang Ragunan.


Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

18 Juni 2018

Wisatawan mengamati Gajah Sumatera atau
Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Dina Himawati mengatakan 95 persen satwa koleksi dipamerkan selama Libur Lebaran 2018.


Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

1 Desember 2017

Sejumlah petugas Rescue Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kota Yogyakarta memotong batang pohon tumbang di kandang burung Kasuari, Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta, 31 Maret 2016. TEMPO/Pius Erlangga
Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

Pengelola Kebun Binatang Gembira Loka juga tidak menargetkan jumlah kunjungan selama cuaca buruk, tapi tetap siap menerima pengunjung.


Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

20 November 2017

Pengunjung memberi makan rusa di Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Jawa Barat, 7 Juli 2016. Pengelola TSI menyiapkan area parkir dan menambah personel untuk pelayanan pengunjung saat liburan Idul Fitri. Tempo/ Aditia Noviansyah
Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

Mengaku telah melakukan hal bodoh yang berakibat fatal pada satwa, pelaku pencekokan miras ke satwa TSI di Cisarua, Bogor, menyesal.


Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

10 September 2017

Taman Safari Indonesia memberi kesempatan bagi pengunjung untuk memegang dan berfoto dengan ular koleksinya di Indopet Expo 2017 di ICE, BSD City, Tangerang, 10 September 2017. TEMPO/Maria Fransisca
Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

Taman Safari Indonesia memamerkan koleksinya, berupa ular dan burung kakaktua.


Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

4 Juli 2017

Seekor siamang meminum teh hangat untuk menghangatkan tubuhnya saat udara dingin di kebun binatang Debrecen, Budapest, Hungaria, 25 Janaruari 2017. (Zsolt Czegledi/MTI via AP)
Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

Tim BKSDA yang mengunjungi Kebon Rodjo juga menilai kondisi kandang satwa memenuhi standar.