TEMPO.CO - Jurnal Asosiasi Kesehatan Kanada menyebutkan teknologi dapat memberi keuntungan sekaligus kerugian bagi sebuah negara. Teknologi komputer dan televisi memberikan kerugian karena berkontribusi besar bagi peningkatan obesitas suatu bangsa dan menyebabkan gangguan bagi kesejahteraan rakyat.
"Meskipun kami tidak menemukan hubungan antara kepemilikan teknologi serta timbulnya obesitas dan diabtes di negera berpendapatan besar, tapi terdapat hubungan yang kuat antara level pendapatan dengan kepemilikan teknologi," kata Lear yang juga ahli kardiologi, Rabu, 11 Februari 2014.
Penelitian ini dipublikasikan Senin lalu oleh Simon Frasser University, pimpinan Profesor Scott Lear. Penelitian tersebut melibatkan 150 ribu orang dewasa dari 17 negara berbeda dan berasal dari berbagai latar belakang ekonomi. Dalam penelitian ini, Lear menanyakan kepada responden tentang apa saja teknologi yang mereka miliki, kemudian makanan apa saja yang mereka kerap makan, dan aktivitas apa saja yang biasa dilakukan.
Peneliti menemukan di antara pemilik teknologi, seperti televisi, komputer, laptop, dan mobil, 400 persennya mengalami obesitas. Sedangkan 250 persen dari mereka menderita diabetes tipe 2. Faktanya, para responden malas bergerak dan menghabiskan sebagian besar waktu mereka di depan komputer atau televisi.
Penelitian itu menghasilkan lebih dari tiga perempat responden (78 persen) adalah pemilik televisi, sementara 34 persen adalah pemilik komputer dan 32 persen adalah pemilik mobil. Peneliti menemukan negara yang berubah dari 'low income' menjadi negara 'high income' memiliki minat tinggi terhadap teknologi.
Minat dan ketertarikan tinggi terhadap teknologi ini, menurut Lear, memiliki hubungan yang kuat antara pola makan, jumlah energi yang masuk dalam tubuh, dan masa indeks tubuh. "Sebab, ini ada hubungan yang kuat antara kepemilikan teknologi dengan aktivitas fisik, dan harus segera diantisipasi," kata Lear.
REDORBIT | CHETA NILAWATY