TEMPO.CO, Kediri -Palang Merah Indonesia mulai mengirimkan perlengkapan obat-obatan dan kendaraan evakuasi di lereng Gunung Kelud. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memastikan letusan Kelud kali ini akan melemparkan lebih banyak material padat.
Sejak Selasa sore 11 Februari 2014 sejumlah anggota PMI mulai berdatangan di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Mereka mempersiapkan peralatan pengobatan dan mobil evakuasi untuk membantu warga meninggalkan rumah. "Gerakan ini melibatkan PMI Kediri, Blitar, Nganjuk, Tulungagung, dan Trenggalek," kata Kepala Markas PMI Jawa Timur Djoni Irianto, Selasa 11 Februari 2014.
Untuk mengkoordinir relawan PMI itu, mereka akan menggelar apel kesiagaan di area parkir yang berjarak 8 kilometer dari puncak Kelud, Rabu 12 Februari 2014. Rencananya apel yang melibatkan 400 anggota itu akan dipimpin langsung Ketua Umum PMI Jusuf Kalla. Menurut Djoni, letusan Gunung Kelud nanti diperkirakan akan membutuhkan banyak konsentrasi dan tenaga terutama evakuasi penduduk.
Sementara itu Kepala Pos Pemantauan Gunung Kelud di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri menjelaskan letusan Kelud dari masa ke masa memiliki karakteristik dan perbedaan masing-masing. Setelah meledak cukup hebat di tahun 1990, gunung berapi itu hanya melontarkan lelehan pada letusan tahun 2007. Tak ada secuilpun batuan lava yang terlempar selain gas dan lelehan lava pijar yang muncul mengiringi kubah lava. "Tak ada yang bisa menebak gunung ini," kata Khoirul.
Celakanya, bongkahan kubah lava tersebut justru menjadi ancaman pada letusan kali ini. Khoirul mengibaratkan situasi letusan saat ini seperti orang masuk angin. Ketika terjadi pengeluaran gas dengan lancar pada perut yang kembung, kotoran yang dimuntahkan lambung akan bersifat cairan. Inilah yang terjadi pada letusan tahun 2007.
Sementara pada perut yang terdapat sumbatan hingga menahan gas dan material, seperti layaknya puncak Kelud yang terganjal kubah lava, akan terjadi hempasan gas bercampur material padat yang kuat. "Silahkan dianalisa sendiri bagaimana kedahsyatan letusan itu," kata Khoirul.
Sayang dia tak bisa memperkirakan sejauh mana lontaran material itu akan terlempar ke bawah. Hingga saat ini PVMBG baru menetapkan radius steril sejauh lima kilometer. Wilayah ini meluas dari penetapan kawasan steril sejauh dua kilometer pada status waspada kemarin.
HARI TRI WASONO