TEMPO.CO, Jakarta - Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral mendapat dana Rp 130 miliar untuk melakukan survei geologi dan geofisika dalam mencari cadangan minyak dan gas bumi. Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi R. Sukhyar mengatakan hasil survei tersebut akan digunakan untuk membantu pelaku usaha melakukan eksplorasi yang lebih rinci.
"Informasi ini akan memperkuat posisi tawar pemerintah dalam menawarkan blok-blok migas," kata Sukhyar di Jakarta, Rabu, 12 Februari 2014.
Anggaran survei geologi dan geofisika tahun ini meningkat 62,5 persen dibandingkan anggaran pada 2013, yakni Rp 80 miliar. Pada 2013, Badan Geologi melakukan survei dari udara dan seismik di lahan 4.000 kilometer persegi.
Dengan anggaran Rp 130 miliar tahun ini, Badan Geologi merencanakan survei seismik di lahan tersebut dan studi seismik dua dimensi di area 80 kilometer. Sukhyar berharap ketersediaan data potensi migas di wilayah Indonesia timur akan ada banyak investor yang akan masuk dan menemukan cadangan migas baru.
"Informasi ini adalah soft infrastructure. Kalau tidak ada infrastruktur, tentu sulit pengusaha masuk. Apalagi di Indonesia timur yang perlu biaya tinggi," kata Sukhyar.
BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE