TEMPO.CO, Wasington - Penanganan pemerintahan Obama terhadap whistleblower Edward Snowden mengakibatkan peringkat kebebasan pers di Amerika Serikat terjun bebas. Snowden adalah pelaku yang bocornya dokumen penting Badan Keamanan Nasional terkait tidakan penyadapan ilegal di seluruh dunia. Amerika turun 14 slot dan menepati peringkat 46 dari 180 negara, bersanding dengan Rumania dan Haiti.
Indeks ini disusun oleh Reporters Without Borders, kelompok advokasi media, menganalisis 180 negara terkait penanganan media, independensi media dan infrastruktur untuk menentukan wartawan bebas untuk melaporkan berita.
Lembaga itu mengatakan kebebasan pers berada di bawah serangan pemerintah di seluruh dunia. Otoritas negara semakin canggih dalam mengawasi media dan melacak para pembocor. "Jurnalis sedang terjebak dalam pengawasan ketat pemerintah. Dan ini terjadi di seluruh dunia," kata Geoffrey King, koordinator advokasi Internet untuk Komite Perlindungan Jurnalis, Rabu 12 Februari 2014.
Delphine Halgand, Direktur Reporters Without Borders AS, mengatakan selain kasus Snowden, ada dua kasus lagi yang memperparah kondisi. Vonis hukuman 35 tahun penjara bagi Bradley Manning yang membocorkan dokumen rahasia kepada WikiLeaks , dan penyelidikan dari The Associated Press dan organisasi media lainnya diduga menerima data bocor oleh Kementerian Kehakiman. "Saya berharap laporan ini akan menyerukan adanya perbaikan," kata Halgand.
Negara mana yang terbaik untuk kebebasan pers? Mereka adalah sebagian besar Eropa Barat dan Skandinavia. Finlandia mengambil posisi teratas pada peringkat untuk tahun ketiga berturut-turut, diikuti oleh langganan 10 besar, Belanda dan Norwegia.
Ketika negara Eropa berada di peringkat atas, posisi Inggris justru anjlok. Hal ini berkaitan dengan tindakan keras terhadap The Guardian yang memaparkan data dari Snowden. Saat itu, polisi Inggris juga meminta harddisk dokumen Snowden dihanguskan. Inggris turun empat peringkat menempati posisi 33.
Sementara itu, negara yang peringkatnya lebih buruk dari Amerika Serikat adalah hampir seluruh Asia, Timur Tengah, Afrika Utara dan Afrika Tengah. Negara yang paling mengkhawatirkan dalam kebebasan pers adalah Cina, Iran, Suriah, Turkmenistan, Korea Utara, dan Eritrea.
WASHINGTON TIMES | EKO ARI