TEMPO.CO, Jakarta -Gunung Kelud di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, meletus sejak pukul 22.50. Hujan abu, pasir dan kerikil tidak hanya terjadi di sekitar gunung, melainkan sampai ke Kota Kediri yang berjarak lebih dari 25 kilometer.
"Hujan kerikil sudah sampai di kecamatan kota," kata Johar Fitrianto, warga Kediri yang kini bermukim di Surabaya. Johar mengatakan dirinya baru saja menghubungi keluarganya yang berada di Kecamatan Kota Kediri. "Kerikil yang berjatuhan," kata Johar kepada Tempo Jumat dinihari, 14 Februari 2014. Dia memperkirakan letusan yang terjadi saat ini lebih parah dibandingkan dengan sebelumnya.
"Kalau sebelumnya hanya debu saja yang tebal. Tapi ini sudah batu kerikil," kata Johar yang mendapat kabar tersebut dari keluarganya di Kota Kediri.
Gunung Kelud mengalami erupsi tak lama setelah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status aktifitas vulkanik gunung ke level awas.
Suara gemuruh erupsi Gunung Kelud terdengar kencang sejak beberapa jam lalu. "Suara gludug gludug terus-menerus," ucap Mamiek Margiati, warga Desa Ngadirejo Kecamatan Kota, Kediri.(baca: Abu Kelud Landa Surabaya, Sidoarjo dan Pasuruan)
Berdasarkan keterangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, erupsi Gunung Kelud mengarah ke barat daya. Hujan abu, pasir dan kerikil diperkirakan hingga radius 15 kilometer, khususnya di barat hingga barat daya dari Gunung Kelud. Puncak gunung terlihat kilat terus-menerus yang mengindikasikan erupsi terus berlangsung.
"Visual kondisi gelap," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho. Sutopo langsung meluncur ke Kediri untuk memantau perkembangan.
Ia mengatakan ribuan masyarakat telah mengungsi dan saat ini masih berlangsung evakuasi. Masyarakat di sekitar gunung dihimbau mengungsi keluar radius 10 kilometer. Di sisi barat masyarakat telah mengungsi di Kecamatan Wates, Kecamatan Ponggok, Kecamatan Sanan Kulon, Kecamatan Gurah, Kecamatan Pare dan lainnya. "Warga dihimbau tetap berada di dalam ruangan," kata dia.
DAVID PRIYASIDHARTA | MAHARDIKA SATRIA HADI