TEMPO.CO, Yogyakarta - Masjid Jogokariyan, sebuah masjid di Kota Yogyakarta, memberi hadiah umrah gratis bagi jemaah yang paling rutin mengikuti salat lima waktu berjemaah. "Sejak sekitar setahun lalu program ini dijalankan," kata Muhammad Jazir, ketua pengurus (takmir) masjid kepada Tempo, Kamis sore, 13 Februari 2014.
Program ini, kata Jazir, berlangsung dua kali tiap tahun. Masing-masing berlangsung selama empat bulan. Pada tiap gelombang, panitia memilih empat jemaah teraktif yang terdiri dari dua kategori, jemaah berusia lanjut (lansia) dan muda. Sejak program ini diluncurkan, masjid tersebut telah menghadiahi delapan jemaahnya umrah gratis dalam dua pemberangkatan.
Untuk mendaftarkan diri sebagai peserta, kata Jazir, jemaah cukup mencatatkan diri sesuai kartu identitas penduduk. Selanjutnya panitia akan mendata dan merekam sidik jari jemaah pada mesin finger print. Untuk memantau tingkat keaktifan seorang jemaah dalam salat bersama, panitia mendasarkannya pada rekaman di mesin itu.
Dua mesin finger print dipasang pada tiang di kanan dan kiri pintu masuk masjid. Dengan demikian, selama empat bulan itu, jemaah peserta "lomba" harus menempelkan jarinya sesaat sebelum memasuki masjid. Sayangnya, saat ini mesin finger print itu tak terpasang. Jazir mengatakan mesin akan dipasang kembali pada Maret mendatang. "Tahun ini (lomba) mulai lagi pada Maret hingga Juli nanti," katanya.
Ia mengatakan, dalam lomba beberapa waktu lalu, sebanyak 178 jemaah tercatat paling rutin salat lima waktu berjemaah. Mereka tak pernah absen salat sepanjang empat bulan. Untuk menetapkan "pemenang" yang berhak mendapat umrah gratis, panitia lantas memilih jemaah teraktif yang paling sering datang awal di masjid. "Dengan mesin itu, datanya bisa akurat," katanya.
Masjid Jogokariyan menanggung seluruh biaya umrah. Dari tiket pesawat, akomodasi selama di Mekah, hingga ongkos pengurusan paspor. Seluruh dana itu, kata dia, berasal dari sponsor. Ia menjamin tak sepeser pun dana kas masjid digunakan untuk keperluan umrah gratis ini. "(Umrah gratis) ini di luar kas masjid," katanya.
Ia mengatakan tujuan program ini adalah menyemarakkan salat berjemaah di masjid. Menurut dia, banyak sekali masjid berdiri dengan bangunan megah dan bagus. Namun ketika waktu salat tiba tak banyak orang datang untuk salat bersama. Bahkan beberapa masjid terkesan menjadi tempat wisata dibanding untuk ibadah.
Program salat jemaah berhadiah umrah ini, kata Jazir, sebenarnya juga menuai kritik. Namun ia mengabaikannya. Ia berkeyakinan bahwa memberi hadiah untuk tujuan kebaikan tak ada salahnya. Tentang motivasi dan keikhlasan orang dalam beribadah, ia mengatakan, "Orang masuk surga terpaksa itu lebih baik daripada masuk neraka ikhlas."
ANANG ZAKARIA
BERITA LAINNYA
Video Ustad Hariri di Youtube Bikin Geger
Tak Hanya Alphard Kado Adik Atut ke Jennifer Dunn
Ahok Sudah Curiga Ada Kongkalikong Tender Busway
Injak Kepala Orang, Ustad Hariri Menyesal
Diduga Kado Adik Atut, KPK Sita Mobil Jennifer Dunn